Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPOM Sebut Minuman Torpedo Aman, KPAI: Masalah Belum Selesai

image-gnews
Minuman Torpedo. JD.id
Minuman Torpedo. JD.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner KPAI bidang Kesehatan dan Napza, Sitti Hikmawatty menganggap kasus minuman Torpedo yang diduga memicu 56 pelajar SMP di Riau menyayat tangan belum selesai. BPOM telah menyatakan tidak ditemukan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) jenis benzodiazepine dalam minuman Torpedo yang dikonsumsi para pelajar.

Baca: BNN Pastikan Minuman Torpedo Tidak Mengandung Obat Bius

"Kami  perlu melakukan pendalaman atas penyebab kasus ini," ujar Sitti melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat 5 Oktober 2018.

KPAI, kata Sitty, hari ini berangkat ke Pekanbaru, Riau, untuk mengunjungi sekolah tersebut.  KPAI juga melakukan koordinasi dengan beberapa dinas terkait agar bisa bersama-sama mencari penyebab masalah dan solusinya.

Menurut Sitty, kasus 56 siswa yang melakukan aksi menyayat tangannya sendiri bukanlah hal yang sederhana. "Ini  perlu pedalaman yang serius."

Kasus ini, kata Sitty, hampir sama dengan kasus yang terjadi di beberapa negara di Asia seperti sejumlah tontonan dan bahkan lagu-lagu yang menstimulasi alam bawah sadar seseorang sehingga mereka bisa melakukan kegiatan yang disarankan ataupun dicontohkan oleh film dan lagu tersebut.

"Termasuk ajakan menyakiti diri sendiri sampai dengan bunuh diri,"katanya.

Menurutnya, hal ini sangat perlu diwaspadai. Jika  benar penyebabnya adalah tontonan YouTube maka KPAI akan  memberikan masukan-masukan pada kementerian terkait. Namun sebelum itu tentunya harus dilakukan dulu pendalaman pada para siswa yang melakukan aksi menyayat bagian anggota tubuhnya ini.

Jika melihat  dari usia siswa yang terkena kasus, menurut Sitty masalah perubahan hormonal perlu menjadi pertimbangan. Termasuk mekanisme pertahanan diri yang mungkin belum matang atau kuatnya pengaruh lingkungan teman, pola asuh dalam keluarga, serta pengaruh media sosial.  

Anak-anak ini sangat mudah untuk mencontoh (modelling) daripada dikuliahi atau diberi nasihat. "Karenanya pendekatan guru pun menjadi faktor yang sangat bermakna,"kata Sitty.

Sebelumnya, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru menyatakan produk minuman Torpedo sudah dievaluasi dan aman dikonsumsi karena memiliki izin yang sah dari pihaknya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Produk tersebut (Torpedo) sudah terdaftar di BPOM tentu sudah dievaluasi keamanannya," kata Kepala BBPOM Kota Pekanbaru Muhammad Kashuri kepada antara di Pekanbaru, Selasa lalu.

Muhammad Kashuri menjelaskan pihaknya sudah melakukan pengujian minuman Torpedo atas permintaan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Pekanbaru beberapa waktu lalu. "Kami diminta uji produk dan hasilnya sudah kami sampaikan ke BNNK," kata Muhammad Kashuri.

Baca: BPOM Tangkap Pemilik Jamu dan Obat Ilegal Senilai Rp 15,7 Miliar

Kondisi ini dibenarkan oleh surat edaran BBPOM Pekanbaru yang diterbitkan tanggal 28/9/2018 untuk BNNK setempat yang isinya berbunyi, sehubungan surat Kepala BNNK Pekanbaru Nomor BIBOI/lX/Ka/cm00/2018/BNNK-PKU tanggal 21 September 2018 perihal Pormohonan uji laboratorium. Disimpulkan produk minuman Torpedo aneka rasa buah masih terdaftar di Badan POM dengan Nomor izin edar 50432644341 dan masih berlaku.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

10 jam lalu

DHL. Istimewa
Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.


Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

13 jam lalu

Tangkapan layar dari video pendek pengguna TikTok @radhikaalthaf ketika curhat soal bea masuk Rp 31,8 juta yang harus dibayar atas sepatu sepak bola yang dibelinya dari luar negeri (Sumber: TikTok)
Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.


Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

17 jam lalu

Universitas Padjajaran atau Unpad. unpad.ac.id
Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.


Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

1 hari lalu

Es Krim Magnum. Womensfreesamples.com
Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

5 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

7 hari lalu

Orang-orang menikmati bunga sakura di Tokyo, Jepang, 20 Maret 2023. REUTERS/Androniki Christodoulou
Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

Perilaku sekelompok turis asal Indonesia di Jepang mengundang kecaman luas gara-gara perilakunya terhadap bunga sakura yang sedang bermekaran.


Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

7 hari lalu

Suasana BNP2TKI di Terminal 4, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, 1 Oktober 2014. Penutupan ini sesuai dengan rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Unit kerja presiden bidang pengawasan dan Pengendalian pembangunan (UKP4). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

8 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


VIral Tabrak Lari di Bekasi, Pengemudi Yaris Panik Diteriaki Warga Usai Serempetan hingga Tabrak Belasan Kendaraan

8 hari lalu

Ilustrasi Tabrak Lari. pictogram-illustration.com
VIral Tabrak Lari di Bekasi, Pengemudi Yaris Panik Diteriaki Warga Usai Serempetan hingga Tabrak Belasan Kendaraan

Polres Metro Bekasi Kota menyatakan, total ada 2 mobil dan 11 sepeda motor yang menjadi korban tabrak lari akibat pengemudi panik diteriaki warga.


Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

11 hari lalu

Ilustrasi salat Idul Fitri. REUTERS
Sederet Fakta Khatib Salat Id di Bantul Singgung Dugaan Kecurangan Pemilu dan Berujung Minta Maaf

Khatib salat Id di Bantul, Yogyakarta, mendadak viral di media sosial karena mengangkat materi dugaan kecurangan Pemilu 2024. Berikut sederet faktanya