Satu Tahun Anies Baswedan, Ini 4 Capaiannya Versi JRMK
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Senin, 8 Oktober 2018 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) menilai ada 4 capaian Gubernur Anies Baswedan selama setahun memimpin DKI Jakarta. Organisasi masyarakat miskin itu mencatat beberapa capaian Anies yang lebih baik ketimbang pemerintahan Ahok.
Baca: Setahun Menjabat, Ini 2 Janji Anies Baswedan untuk Rakyat Miskin
1. Shelter Korban Penggusuran 2015 dan 2016
Ketua JRMK Eny Rochayati menerangkan saat ini sudah berdiri dua shelter untuk korban penampungan 2015 dan 2016, yakni untuk warga Kampung Aquarium dan Kampung Kunir di Jakarta Utara. Kedua shelter itu, kata Eny, masing-masing menampung sebanyak 90 KK dan 33 KK.
"Shelter ini menandai pertama kalinya pemerintah memberikan hunian sementara untuk korban penggusuran," ujar dia.
Eny menjelaskan saat ini Kampung Aquarium akan dibangun kembali dengan konsep rumah lapis. Namun, dia tak menjelaskan kapan pembangun itu akan selesai.
<!--more-->
2. Program Comunity Action Plan (CAP) di 15 Kampung
Eny menjelaskan program CAP membuat kebijakan yang dihasilkan pemerintah saat ini berangkat dari bawah menuju ke atas. Artinya, masyarakat menjadi salah satu perumus program bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait.
Hal ini, kata Eny, tidak terjadi di pemerintahan sebelumnya. Di zaman Gubernur Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, semua program berangkat dari atas dan masyarakat di bawah tinggal menerima sosialisasinya.
"Tapi di sekarang ternyata terbukti, bisa loh pemerintah dan masyarakat duduk bareng mencari solusi," ujar dia.
Eny menerangkan salah satu hasil konkret dari CAP adalah terjawabnya keinginan masyarakat korban penggusuran, yang tak ingin tinggal di rumah susun. Di era Ahok, Eny mengatakan pemerintah saat itu berkeras korban penggusuran harus dipindahkan ke rumah susun.
3. Becak di Jakarta
Dari hasil evaluasi, Eny mengatakan saat ini para tukang becak di Jakarta dapat bekerja dengan tenang. Ia menuturkan tak ada lagi penangkapan tukang becak oleh aparat.
Bahkan, saat ini sudah ada halte becak atau shelter di Teluk Gong, Penjagalan, Jakarta Utara yang didirikan oleh Serikat Becak Jakarta (SEBAJA). Selain itu, para tukang becak yang resmi memiliki kartu tanda anggota, rompi, dan terdapat stiker Dinas Perhubungan di becaknya.
"Fasilitas ini hanya khusus untuk becak yang resmi terdaftar. Jumlahnya ada 1.685 yang tersebar di 16 titik," ujar Ketua SEBAJA Rasdulah.
<!--more-->
4. Jaminan Keamanan PKL di Ancol
Eny menuturkan selama ini para pedagang di sekitar Taman Impian Jaya Ancol, yang tergabung dalam Komunitas Pedagang Kecil Ancol (KOPEKA), kerap mendapat kekerasan dan intimidasi dari pengelola serta militer. Kekerasan itu mereka dapatkan selama 10 tahun berdagang di sana.
Namun, sejak Anies Baswedan menjabat, Eny mengatakan para pedagang sudah leluasa berdagang di sana. Ancaman dan intimidasi tak pernah mereka rasakan lagi.
Baca: Setahun Jadi Gubernur, Anies Baswedan Disuapi Nasi Tumpeng
Eny mengatakan keberhasilan yang dicapai Anies selama satu tahun ini hanya sebagian kecil saja. Menurut dia, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu ditangani oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Seperti masalah lahan dan evaluasi pelaksanaan CAP yang masih ada kekurangan saat eksekusinya," ujar Eny.