Kaca yang retak akibat terkena tembakan peluru di ruangan anggota DPR Totok Daryanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2018. Polisi menyatakan peluru yang ditemukan di lantai 10 dan lantai 20 gedung DPR itu bukan berasal dari peristiwa penembakan baru dan merupakan rentetan dari peristiwa yang terjadi pada Senin (15/10) ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan revisi rencana tata ruang dan wilayah pada 2019 nanti mencakup di dalamnya Lapangan Tembak Senayan. Pernyataannya ini mengikuti perkembangan tentang kasus peluru nyasar ke Gedung DPR RI yang diduga berasal dari latihan tembak di lapangan itu.
"2019 kami melakukan revisi rencana tata ruang wilayah dan di situ nanti banyak aspek akan kami review termasuk mengenai lapangan tembak," kata Anies Baswedan di Wisma Syahida Inn Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu 17 Oktober 2018.
Anies Baswedan mengatakan, keamanan lokasi Lapangan Tembak penting untuk diperhatikan. Terlebih, dia menambahkan, bila lokasi tersebut sudah lama ada.
Anies menyatakan akan segera mengecek konsep tata ruang dan wilayah Lapangan Tembak Senayan. Pembahasan perubahan diharapnya bisa terealisasi tahun depan.
Sebelumnya, peluru nyasar menembus kaca empat ruangan milik anggota DPR RI di Gedung Nusantara I Kompleks DPR/MPR. Polisi menyebut latihan menembak yang menyebabkan empat peluru nyasar dilakukan Senin dan dua peluru baru ditemukan hari ini, Rabu 17 Oktober 2018.
Sebanyak dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Jeratnya sementara terkait kepemilikan senjata api yang tak berizin.