TEMPO Interaktif, Jakarta:Seorang sopir bajaj bernama Hendrianto, 25 tahun, hanyut di sungai Ciliwung, Kamis (20/12) pagi, saat mandi bersama seorang kawannya. Menurut teman korban, Dedi (24), warga RT 1 RW 12 Bukit Duri, Jakarta Selatan, itu hendak mandi di sungai sekitar pukul 08.00. Ia dan korban hendak berenang di sungai Ciliwung agar serasa di kampung halaman mereka. "Kami di kampung sering mandi di kali," kata perantau asal Slawi, Tegal, Jawa Tengah ini. Menurut Dedi, Hendrianto menceburkan diri ke kali masih dengan mengenakan celana jins. Mereka berenang bersama. Setelah mencapai sekitar jarak 100 meter, Dedi menuju pinggir. Adapun Hendrianto justru makin ke tengah sungai. Perlahan, Dedi melihat Hendrianto mulai hanyut. Saat itu, ia melihat Hendri sempat berpegang pada dahan yang melintang di sungai. "Namun terus terlepas," kata dia. Hendrianto pun tak terlihat lagi olehnya. Tim pencari da penyelamat gabungan dari SAR Satya Buana dan Karang Taruna Manggarai yang mendapat kabar segera melakukan pencarian. Tapi sejak dilakukan pencarian pukul 13.00 WIB hingga berita ini ditulis, Hendrianto belum diketemukan. Menurut salah satu anggota Tim SAR, Ira, timnya sudah menyusur sepanjang 200 meter dari lokasi kejadian. Namun upaya itu terpaksa dihentikan karena arus semakin deras seiring hujan yang menguyur Jakarta. Menurutnya, jika sudah tiga hari, korban hanyut biasanya akan muncul ke permukaan. "Karena badannya sudah kembung oleh air," kata dia. Muhammad Nur Rochmi