Jutaan Hoax Penculikan Anak di Medsos, Polisi Didesak Bertindak

Sabtu, 3 November 2018 05:49 WIB

Ilustrasi Anti-Hoax

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia mencatat peredaran berita hoax tentang penculikan anak yang semakin massif di media sosial. KPAI mendesak Kepolisian agar menindak tegas pelaku penyebarnya yang terbukti telah membangkitkan keresahan di tengah masyarakat.

Baca:
Polisi 2 dari 5 Tersangka Produsen Hoax Penculikan Anak

“Agar jamiman kemanan dan kenyamanan anak Indonesia terjaga dengan baik,” ujar Ketua KPAI, Susanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat 2 November 2018.

Berdasarkan catatan KPAI, pemberitaan penculikan anak semakin massif sepanjang empat bulan terakhir. Dimulai dari Juli sebanyak 635 ribu berita, lalu sepanjang Agustus terdapat 969 ribu berita, sementara September ada 2,15 juta berita.

Berita penculian anak terbanyak bereda pada Oktober yaitu mencapai 4,3 juta pemberitaan. Sedangkan dua hari pertama pada November ini KPAI menghitung sudah ada 1,01 juta pemberitaan dengan topik yang sama.

Baca:
Dua Kapolsek Tegaskan Penculikan Incar Organ Anak Hoax

Beberapa di antaranya seperti yang dikabarkan terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Yang terbaru diterima KPAI adalah yang diberitakan bahwa seorang dengan gangguan jiwa masuk ke sekolah PAUD dan menggendong anak pedagang kaki lima di Matraman, Jakarta Timur.

“KPAI mendatangi anak pedagang kaki lima yang infonya akan diculik di Matraman dan ternyata berita tersebut tidak benar,” kata Susanto.

Baca:
Viral Penculikan Anak di Sekolah Dasar Depok, Polisi: Hoax Lagi

Menurut KPAI, pemberitaan bohong atau hoax di atas sudah memberikan dampak psikologis yang besar. Orang tua yang memiliki anak pada satuan pendidikan dibuat panik hingga rela menunggui anak sekolah setiap hari. Beberapa orang tua bahkan sering ribut di aplikasi percakapan-percakapan karena kekhawatiran yang berlebihan.

“Hal ini menimbulkan pengawasan yang berlebihan pada orang tua dengan mengintimidasi, membentak, menekan, memaksa, dan mengatur secara ketat aktivitas keseharian anak atas nama ketakutan akan penculikan,” tulis Susanto.

Berita terkait

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

3 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

3 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

4 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

7 hari lalu

Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

7 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

7 hari lalu

Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

7 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

8 hari lalu

25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita

Baca Selengkapnya

CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

10 hari lalu

CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman

Baca Selengkapnya

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

10 hari lalu

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.

Baca Selengkapnya