Aplikasi Buatan Warga Bekasi Sabet Penghargaan Internasional

Rabu, 7 November 2018 08:58 WIB

Pemeriksaan dan pencatatan meteran listrik. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Bekasi - Warga Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Imam Pesuwaryantoro meraih penghargaan inovasi internasional atas aplikasi Listriku, karyanya. Imam memperoleh penghargaan "Best Leading Inovation Award" dan medali emas Bixpo Award 2018 di Korea Selatan.

Baca: Polisi Sosialisasikan Kembali Aplikasi Qlue di Hari Sumpah Pemuda

"International Invention Fair ini digelar oleh Korea Electric Power Corporation pada 29 Oktober hingga 3 November 2018 di Korea Selatan," kata Imam di Bekasi, Selasa, 6 November 2018.

Lomba tersebut diikuti oleh perwakilan peserta dari 100 negara di antaranya Peru, Hong Kong, Maroko, Iran dan negara lainnya.

Awalnya, aplikasi Listriku dikembangkan dirinya bersama seorang rekan bernama Fardhan Adharizal (22) hanya untuk menekan penggunaan listrik di rumah.

"Saat itu tagihan listrik saya pernah mencapai Rp4 juta dalam sebulan, tapi tidak tahu cara menghitungnya bagaimana," katanya.

Warga Jalan Taman Bekasi Asri Nomor 7 RT03 RW01 Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu itu pun mulai mengembangkan aplikasi Listriku sejak September 2018 melalui platform Android.

Lulusan Universitas Diponegoro Semarang tersebut terpacu mengembangkan aplikasi Listriku karena selama ini, pihak penyedia layanan listrik di Indonesia belum memiliki alat pemantau penggunaan beban listrik yang bisa diakses langsung oleh masyarakat umum.

Aplikasi Listriku menyediakan empat "dashboard page" yang meliputi Hitung Pemborosan guna menghitung potensi penghematan penggunaan listrik di rumah, rekomendasi penghematan, rekomendasi ganti alat, dan komponen kelistrikan.

Selanjutnya adalah "Plan and Buy" yang berguna untuk melakukan perencanaan sebelum membeli alat .

Berikutnya adalah alat pengendali (Home Control) untuk mengontrol rumah dengan sistem yang terkoneksi internet di mana sistem akan menangkap interval waktu penggunaan alat untuk dikonversi ke rupiah.

Terakhir adalah layanan Monitoring yang berguna untuk memantau penggunaan daya rumah serta mendeteksi beban lebih berikut sambungan yang tidak sempurna.

Cara kerja aplikasi ini, kata Imam, pengguna cukup memasukkan data terkait nama produk kelistrikan yang akan disimpan dalam variabel PHP.

"Tipe produk ini seperti jenis lampu neon, lampu LED, lampu pijar, lampu air, dan jet pump. Untuk memasukkan tipe produk lebih detail, nanti akan dijadikan acuan untuk rekomendasi," katanya.

Laman berikutnya adalah Addition Quest Page yang berisi tentang beberapa pertanyaan untuk mendetailkan komponen kelistrikan pada laman sebelumnya.

"Jika pada laman sebelumnya tidak ada item yang perlu penjelasan detail, maka laman ini akan di-skip," katanya.

Laman selanjutnya yang akan diakses pengguna adalah Paid Info yang menjadikan pembanding dengan biaya normal yang harus dikeluarkan pengguna aplikasi jika memerlukan penghematan sesuai dengan yang direkomendasikan.

Dengan mengisi laman layanan tersebut, kata Imam, pengguna akan disajikan laporan hasil berisi potensi penghematan per bulan, modal untuk mengganti beberapa barang yang lebih hemat biaya hingga waktu balik modal pemanfaatan listrik.

"Kami juga menyajikan rekomendasi kepada pengguna yang dikeluarkan oleh sistem dan diurutkan berdasarkan skala prioritas. Pengguna juga bisa langsung membeli barang dari 'marketplace' serta menyimpan rekomendasi atau kembali ke halaman awal," katanya.

Hal terpenting dalam aplikasi Listriku, kata dia, adalah layanan peringatan kepada pengguna bila terjadi anomali listrik seperti arus pendek, thermal overload, dan over load.

"Sistem ini berguna untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat bila terjadi potensi kebakaran atau kerusakan instalasi kelistrikan akibat situasi anomali," katanya.

Listriku juga menyematkan sistem pemberitahuan secara otomatis kepada pengguna untuk melakukan sejumlah langkah penghematan penggunaan listrik.

"Akan ada pemberitahuan seperti ini, Hai Fardan, dengan mematikan lampu sebelum tidur malam ini, kamu sudah menghemat 125 wh," katanya.

Baca: Pasien Dirujuk ke Puskesmas, Warga Bekasi: Kartu Sehat Tak Sakti

Dengan kehadiran aplikasi yang masih terus disempurnakannya tersebut, Imam berharap kejadian lonjakan tagihan listrik yang mengagetkan dirinya juga pengguna listrik lain tak akan lagi terjadi karena semuanya sudah bisa terkontrol.

Berita terkait

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

58 menit lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

1 jam lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

4 jam lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

6 jam lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

2 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

2 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

2 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

3 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

3 hari lalu

Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi

Baca Selengkapnya