Wacana Hapus Koridor, Pengguna Transjakarta Siap Pindah ke MRT?
Reporter
Tempo.co
Editor
Zacharias Wuragil
Selasa, 13 November 2018 08:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Wacana penghapusan koridor satu Transjakarta tidak membuat sebagian penggunanya khawatir. Mereka menyatakan antusias hijrah ke Moda Raya Terpadu (MRT) saat nanti diresmikan, rencananya, per Maret 2019.
Baca:
Anies Tolak Hapus Koridor Transjakarta untuk MRT
"Lebih pilih MRT dibanding Transjakarta, karena lebih cepat," ujar Irfan, satu dari beberapa pengguna Transjakarta yang ditemui Tempo di Halte Bundaran Senayan, Senin 12 November 2018.
Di halte yang lain di koridor yang sama, Alin juga memilih MRT. Dia mengatakan tak sabar karena membayangkan jalurnya yang jauh lebih steril sehingga moda bisa melaju lebih cepat dan waktu tunggu yang lebih pasti. "Dengan MRT efisiensi waktu perjalanannya pasti lebih tinggi," katanya.
Wacana menghapus Koridor I busway Blok M-Kota sudah pernah ditanggapi Kepala Humas Transjakarta Wibowo. Dia menyorongkan hasil survei lain yang mengatakan 90 persen masyarakat yang ikut survei tak menginginkan adanya penghapusan tersebut.
Baca:
MRT Usul Koridor 1 Busway Dihapus, Transjakarta Punya Data Lain
Wibowo menerangkan, Koridor I melayani sekitar 90 ribu pelanggan per hari dengan rute tak hanya Blok M-Kota. Sehingga, jika ada penghapusan koridor, masyarakat justru akan beralih ke moda transportasi seperti ojek dan taksi online yang bisa menambah kemacetan.
“Jadi perlu dipertimbangkan secara matang penghapusan koridor 1,” kata Wibowo saat dihubungi Tempo, Kamis, 25 Oktober 2018.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah menyatakan tak memiliki rencana menghapus koridor satu Transjakarta. Penghapusan koridor itu dinilainya bertentangan dengan rencananya membuat transportasi massal menjangkau di atas 90 persen wilayah dan penduduk Jakarta.
Baca:
MRT Ingin Ambil Jalur Gemuk, Transjakarta Ngotot Be
Rencana penghapusan koridor satu mencuat setelah PT MRT Jakarta mengeluarkan kajian mengenai penghapusan koridor satu menjelang pengoperasian moda pada Maret 2019. Adanya kajian itu diungkap langsung Agung Wicaksono, Dirut Transjakarta yang saat itu masih menjadi Direktur Operasi dan Perencanaan MRT Jakarta.
"Di masa-masa awal justru jangan ada penggeseran rute ketika MRT mau mulai," katanya di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu 10 November 2018.
Lebih lanjut, Anies meminta semua moda transportasi tak memikirkan modanya masing-masing. Menurut Anies tak ada moda yang superior di Jakarta. "Semuanya saling membutuhkan dan terhubung," katanya
MIQDARULLAH BURHAN | ZW