RS Polri Ungkap Penyebab Identifikasi Korban Lion Air Lambat

Selasa, 13 November 2018 10:30 WIB

Keluarga membacakan doa saat serah-terima jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta, 5 Oktober 2018. Tim Disaster Victim Indetification (DVI) Mabes Polri berhasil mengidentifikasi 13 korban Lion Air JT 610. Dengan tambahan tersebut, total jenazah yang sudah teridentifikasi sebanyak 27 orang. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) RS Polri butuh waktu lebih lama untuk identifikasi korban Lion Air JT 610 bila sampel tubuh yang diperiksa rusak. Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Tingkat I Raden Said Sukanto Komisaris Besar Dokter Hariyanto mengatakan banyak profil DNA korban yang kurang lengkap.

Baca: Korban Lion Air Teridentifikasi Bertambah 3 Orang Lagi, Total 82

Akibat profil DNA yang kurang lengkap, proses identifikasi pun belum dapat dilakukan. Tim VI pun harus melakukan pemeriksaan ulang, yang umumnya sekitar empat-delapan hari. Tetapi jika tidak ada kecocokan, maka eksaminasi membutuhkan waktu tambahan.

"Tim DVI dan Inafis (unit pemeriksaan sidik jari) masih mengembangkan sampel yang diterima dari posko postmortem, tentu nanti akan diumumkan hasilnya jika sudah ada hasilnya," kata dr Hariyanto, Senin 12 November 2018.

RS Polri saat ini telah memeriksa 195 kantong jenazah dan masih mengeksaminasi 666 sampel DNA. Tim Inafis juga masih memeriksa belasan sampel sidik jari.

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Bidang Identifikasi Korban Bencana (DVI) Mabes Polri Kombes Polisi drg Lisda Cancer mengatakan proses identifikasi korban bergantung pada kualitas sampel yang diperiksa.

Informasi DNA, menurut Kombes Lisda, lebih lama tersimpan dalam tulang, dibanding dengan jaringan tubuh lainnya.

"Data DNA dapat tersimpan dengan baik dalam tulang, dan tidak mudah rusak, dibandingkan dengan jaringan tubuh lain yang mudah rusak karena pembusukan," kata Kombes Pol Lisda Cancer usai jumpa pers di halaman Gedung Sentra Visum dan Medikolegal RS Polri Kramat Jati.

Alasannya, tulang memiliki lima lapis jaringan, diantaranya peristoneum (lapisan terluar), tulang kompak, tulang spons, endosteum, dan sumsum tulang. Banyaknya lapisan itu dapat menyimpan data DNA lebih baik, dibanding jaringan lain yang mudah rusak, salah satunya karena pembusukan.

Kombes Lisda menyebut tulang banyak ditemukan pada kantong jenazah yang dikirim pada Jumat, 9 November dan Sabtu 10 November.

Baca: Basarnas Stop Evakuasi Korban Lion Air, DVI Identifikasi 666 DNA

Lisda optimistis temuan tersebut dapat mengungkap lebih banyak korban Lion Air JT 610. Hingga hari ke-15 insiden pesawat jatuh itu, tim DVI telah mengidentifikasi 82 penumpang, dan memeriksa 195 kantong jenazah.

Berita terkait

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

12 jam lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

4 hari lalu

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.

Baca Selengkapnya

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

5 hari lalu

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

Isi SMS antara istri dan Brigadir RA akan dirilis oleh Polres Metro Jakarta Selatan kepada publik.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

6 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

12 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

13 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

Apakah MK akan membenarkan adanya politisasi bantuan sosial (bansos) dalam putusan sidang sengketa Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

13 hari lalu

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

Pembatalan penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang yang meletus sejak 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

15 hari lalu

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya