HS, Terduga Pelaku Pembunuhan di Bekasi Saudara Istri Korban
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Ali Anwar
Jumat, 16 November 2018 08:42 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya menangkap satu lelaki berinisial HS, terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, HS memiliki hubungan saudara dengan istri korban yang ikut tewas.
Baca juga: Pembunuhan Keluarga di Bekasi, Ini Kronologis Sebelum Penangkapan
"HS ini masih ada hubungan saudara dengan korban perempuan," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 15 November 2018.
Menurut Argo, HS masih bujang dan berusia di bawah 30 tahun. HS sudah tak bekerja selama tiga bulan. Sebelumnya, dia bekerja di salah satu perusahaan di Cikarang tapi memutuskan mengundurkan diri.
Saat ini, HS belum mendapat pekerjaan di tempat baru. "Selama tiga bulan belum mendapat kerjaan," ujar Argo.
Polisi menangkap HS di sebuah saung di kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, pada Rabu malam, 14 November 2018 pukul 22.00 WIB. Di dalam tas HS, polisi menemukan kunci mobil Nissan X-Trail. HS juga yang membawa mobil X-Trail bermomor polisi B 1075 UOG ke rumah kosnya di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Kemarin pagi polisi menemukan mobil itu di rumah kos HS. Ada bercak darah di empat titik mobil dan telepon genggam milik korban. Telepon genggam itu didapati di dalam mobil.
Argo memaparkan, polisi bakal mencocokkan bercak darah tersebut dengan darah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi. Temuan dibawa ke Laboratorium Forensik alias labfor Polri.
Sebelumnya, telah terjadi pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka 2 RT 2 RW 7, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi. Empat orang ditemukan tewas pada Selasa pagi, 13 November 2018 pukul 06.30 WIB.
Baca juga: Pembunuhan di Bekasi, Noda Hitam di Kuku HS Diduga Darah
Diperum Nainggolan, 38 tahun, bersama dengan istrinya Maya Ambarita (37) beserta dua anaknya, beserta dua anaknya Sarah (9), dan Arya (7) ditemukan tewas dibunuh di rumah yang ditinggalinya sejak lima tahun lalu.
Diperum dan istrinya yang menjadi korban pembunuhan ditemukan di ruang keluarga bagian tengah dengan luka senjata tajam di leher, sedangkan anaknya ditemukan di kamar, diduga tewas akibat dibekap.