BPBD Cuma Punya 3 Perahu Karet, Ini Kata Wakil Wali Kota Bekasi

Minggu, 18 November 2018 19:08 WIB

Tim SAR gabungan mengevakuasi korban Banjir dengan perahu karet di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, 21 April 2016. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Bekasi - Banjir mulai mengancam Kota Bekasi pada musim hujan ini, namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat hanya punya tiga perahu karet.

Baca: Hujan Lebat, Polsek Jatiasih Bekasi Terendam Banjir Satu Jam

Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan meskipun instansi yang spesifik menangani bencana hanya memiliki tiga perahu karet, persediaan perahu sejenis ada di instansi lain.

"Di Dinas Lingkungan Hidup ada, di Bina Marga dan Sumber Daya Air juga ada," kata Tri, Ahad, 18 November 2018.

Selain dua instansi tersebut, kata dia, perahu serupa juga dimiliki oleh unsur Polri maupun TNI setempat. Karena itu, jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk melakukan evakuasi terhadap korban banjir, perahu tersebut bisa diturunkan. "Kalau pada kondisi tertentu, itu semua kita akan gerakkan," ujar Tri.

Anggota Komisi 4 Dewan Perwakilan Rakyat, Kota Bekasi, Ahmad Ustuchri mengatakan, semestinya BPBD mempunyai perencanaan kerja yang baik, sehingga dapat memperkirakan kebutuhan perahu karet dalam menghadapi bencana banjir di wilayah setempat. Apalagi instansi itu paling kompeten dalam menanggulangi bencana.

"Urusan penanganan banjir sesungguhnya bisa diprediksi," ujar dia.

BPBD Kota Bekasi hanya memiliki tiga perahu karet sebagai persiapan menghadapi musim hujan di wilayah setempat. Padahal, di wilayah tersebut banyak terdapat titik banjir dengan ketinggian lebih dari 1 meter.

Tiga perahu karet yang siap diturunkan jenis River Boat dua unit, dan satu jenis LCR (Landing Craft Rubber).

Seperti diketahui bencana banjir mulai mengintai Kota Bekasi. Pada saat hujan deras pada Ahad pekan lalu, sedikitnya terjadi banjir di tiga kecamatan, di antaranya di Kecamatan Rawalumbu, Bantargebang, dan Jatiasih. Ketinggian air mencapai 100 sentimeter atau sepaha orang dewasa.

Advertising
Advertising

Banjir terparah kemarin berada di wilayah Jatiasih. Kantor kepolisian, kecamatan, komando rakyat militer, hingga sekolahan terendam banjir hingga sejam.

Air mulai surut ketika hujan reda. Adapun penyebab banjir karena buruknya saluran air, serta lokasi berada di dataran rendah atau cekungan.

Baca: Kota Bekasi Banjir, BPBD Hanya Punya 3 Perahu Karet

Berdasarkan pemetaan BPBD ada puluhan titik banjir yang tersebar di delapan kecamatan dengan ketinggian mencapai 1 meter. Paling banyak berada di wilayah Jatiasih seperti Komplek Dosen IKIP yang pernah banjir hingga 2 meter, lalu Pondok Gede Permai akibat luapan Kali Bekasi.

Berita terkait

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

1 jam lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

1 jam lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

4 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

6 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

6 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

10 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

10 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

1 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

2 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya