Rumah Abdullah Fithri Setawan atau Dufi di TGS Cluster Catalina yang ditemukan tewas di dalam drum pada hari minggu pagi terlihat sepi, keluarga masih di di wilayah Semper Jakarta Utara untuk proses pemakaman, Senin 19 November 2018. Tempo/Muhammad Kurnianto
TEMPO.CO, Jakarta - Penemuan mayat dalam drum di Kawasan Industri Kembangkuning Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor masih menjadi misteri. Polisi memastikan mayat itu adalah Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi. Namun hingga saat ini belum diketahui latar belakang pembunuhan terhadap pria 43 tahun tersebut.
Sejumlah teman menduga kematian Dufi berhubungan dengan bidang pekerjaannya. Dufi pernah menjadi jurnalis di sejumlah media nasional. Saat ini dia bekerja di TV Muhammadiyah (TVMU) sebagai pegawai freelance. “Dufi di sini menjadi sales marketing,” kata Manager Sales TVMU Maheso pada Senin, 19 November 2018.
Maheso mengatakan telah kehilangan kontak dengan Dufi sejak Jumat, 16 November 2018. Saat itu ia ingin meminta konfirmasi dari Dufi tentang agenda kerja yang akan mereka jalankan. "Saat minta pada pukul 10.39, tapi beliau tidak membaca dan membalas pesan WA (WhatsApp) saya," ujar Maheso.
Maheso kemudian menghubungi keluarga Dufi untuk menanyakan kondisi temannya itu. "Keluarga mengatakan, Dufi sudah pamit berangkat kerja pada Jumat pagi,” katanya. Namun Mahesa memastikan Dufi tidak pernah sampai di kantor.
Maheso sudah cukup lama berteman dengan Dufi. Sebelum bergabung di TVMU, mereka bersama-sama bekerja di TV INEWS. “Ia pribadi yang optimis dalam menggapai target dan tidak mempunyai masalah dengan kawan-kawan," kata Maheso.
Karena itu Maheso kaget ketika mengetahui mayat dalam drum di Kalapanunggal itu adalah Dufi. Dia sama sekali tidak menyangka temannya bakal menjadi korban pembunuhan. "Ia bersikap seperti biasa dan tidak ada firasat apa-apa kepada Dufi," katanya.