TEMPO.CO, Depok - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto menyampaikan bahwa Stadion BMW akan menjadi kawasan terintegrasi. Desain lama yang hanya berupa stadion sepakbola Persija Jakarta sudah pasti diubah.
Baca: Desain Stadion BMW Berubah, Tambahan Rp 400 Miliar Disetujui
“Sudah pastilah berubah, tidak sesuai dengan zaman. Itu dari tahun berapa,” ujar Dwi kepada Tempo di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Selasa, 27 November 2018.
Menurut dia, Stadion BMW akan dirancang sebagai kawasan multifungsi. Selain olah raga, stadion juga bisa digunakan untuk pertunjukan seni.
“Siapa tahu nanti LRT nyambung ke sana, siapa tahu nanti Sunternya jadi kawasan wisata air.”
Ia menjelaskan bahwa stadion internasional di berbagai negara dibangun berdekatan dengan stasiun kereta. Hal ini juga akan dilakukan di Stadion BMW dengan melakukan integrasi transportasi.
“Kalau tidak nanti yang angkut penonton Jakmania siapa.”
Petugas menertibkan bangunan liar di taman BMW, Papango, Jakarta Utara, 1 Agustus 2017. Di lahan itu masih terpasang papan peringatan milik PT Buana Permata Hijau. TEMPO/Irsyan
Fasilitas selain olah raga, kata Dwi juga akan dibangun transit oriented development (TOD) di Stadion BMW. Hal ini agar Persija Jakarta bisa mengelola stadion dengan baik.
“Bisnisnya nanti tidak hanya sepakbola. Harus ada atraksi. Suatu saat kalau ada penyanyi internasional konser di sana," kata Dwi.
Menurut Dwi, biasanya ada standar khusus dari penyanyi internasional mengenai lokasi konser. Jarak tempuh dari bandara ke lokasi tidak lebih dari 20 menit. “Maka harus ada desain transportasi, termasuk kereta bandaranya nanti baik itu LRT, MRT, kereta bandaranya.”
Pembangunan TOD di Stadion BMW juga bisa memenuhi kebutuhan hunian masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hal ini pun bisa mengakomodir kebutuhan program rumah DP Nol.
“Nanti ada hotel mewahnya, wisata airnya,” ujar Dwi.
Dengan perubahan desain ini, pembangunan Stadion BMW tidak bisa dirampungkan hanya dalam setahun. Waktu satu tahun hanya bisa digunakan untuk tahap perencanaan. “Perda tahun depan harus ada anggaran lagi.”
Pembongkaran Stadion Lebak Bulus untuk MRT
Pembangunan Stadion BMW atau Stadion Persija Jakarta oleh Jakpro sebelumnya mendapat penolakan dari Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Namun kemarin, ia akhirnya memberikan restu proyek senilai Rp 4,5 triliun itu dikerjakan Jakpro.
“Saya akan menjalankan fungsi pengawasan secara maksimal," ujar Prasetio di Gedung DPRD Jakarta, Senin, 26 November 2018.
Penolakan Prasetio terhadap Jakpro sempat membuat ramai dunia maya. Para netizen membuat tagar #StadionJakartaHargaMati dan mempertanyakan sikap Ketua DPRD DKI Jakarta itu.
Prasetio mengatakan keputusan merestui Jakpro diambil Dewan setelah melalui pertimbangan dan pembahasan di Badan Anggaran. DRPD memutuskan untuk memberi kesempatan kepada Jakpro untuk membangun Stadion BMW.