Ada Penjaga Parkir Mabuk di Kronologis Pembakaran Polsek Ciracas
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Zacharias Wuragil
Kamis, 13 Desember 2018 04:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengeroyokan yang dialami dua anggota TNI oleh sejumlah pemuda penjaga parkir melatari amuk massa hingga membakar Polsek Ciracas pada Rabu dini hari, 12 Desember 2018. Pengeroyokan itu berlokasi di pertokoan Arundina, Cibubur, sekitar sepuluh kilometer dari Polsek Ciracas, pada Senin siang 10 Desember 2018.
Baca:
Polisi: Tentara dan Penjaga Parkir Berdamai Sebelum Amuk Massa
Satu diantara warga ramai yang menyaksikan pengeroyokan itu adalah Rio, 28, seorang penjual siomay di pertokoan itu. Dari penuturannya, seorang pemuda juru parkir liar mabuk menjadi biang kerok dari peristiwa tersebut.
Rio mengisahkan, pengeroyokan diawali pertengkaran sekitar Pukul 14.30 WIB. Saat itu seorang pria dan anaknya datang mengendarai sepeda motor lalu masuk tapi keluar lagi dari rumah makan Soto Kudus. Pria itu belakangan diketahui bernama Komarudin, seorang anggota TNI AL berpangkat kapten.
Saat keluar dari ruko soto, Kommarudin terlibat cekcok dengan juru parkir yang dimaksud. Menurut kronologis versi kepolisian, saat itu Komaruddin menegur si juru parkir karena menggeser sepeda motor lain serampangan hingga menyenggol dirinya. Namun yang ditegur melawan.
Baca:
Ini 7 Orang Korban Amuk Massa Pembakar Polsek Ciracas
Menurut Rio, si juru parkir sedang mabuk minuman keras saat itu. Dia dan kawanannya, kata Rio, ada di sana setiap siang antara pukul 12.00-14.00 WIB menggantikan giliran juru parkir resmi. Mereka dikabarkan mendapatkan 'slot' itu setelah sebelumnya mengusir kelompok lain dari ormas kedaerahan.
<!--more-->
Cekcok terjadi selama 10-15 menit. Pemuda juru parkir liar mabuk itu sempat memegang kerah baju Kommarudin dan mengguncang tubuhnya. Seorang juru parkir lainnya datang memegangi Kommarudin. Ia ingin melerai.
Baca berita sebelumnya:
20 Detik Sambungan Telepon Saat Kapolsek Ciracas Diamuk Massa
Kommarudin, kata Rio, sempat ingin menyudahi cekcok. "Udah, udah," kata Kommarudin yang ditirukan Rio. Anggota TNI AL itu mengangkat kedua tangannya. Kejadian itu terjadi di bawah sebuah pohon di depan Toserba Arundina.
Meski Kommarudin bilang sudah, si pemuda semakin beringas. Seorang pengendara sepeda motor yang ikut melerai ditempeleng. Konflik memuncak saat anggota TNI AD berseragam, belakangan diketahui anggota Paspampres Pratu Rivo Maulana, 22 tahun, tiba di lokasi. Ia datang dari arah Cibubur Junction.
Seorang juru parkir yang semula memegangi Kommarudin untuk melerai malah menempeleng Rivo hingga hidungnya berdarah. Pertengkaran lalu terjadi sampai di area jalan. Juru parkir lain pun datang mengeroyok. Menurut hitungan Rio, jumlahnya menjadi sekitar tujuh orang. Tiga di antaranya berusaha memukuli Rivo dan Komaruddin yang memilih bertahan.
Baca:
Pembakaran Polsek Ciracas, 50 Pistol di Gudang Senjata Hangus
Rio mengatakan kejadian meredam setelah kedua anggota TNI itu memilih menyingkir. Mereka berboncengan satu sepeda motor. "Jukir sempat mengejar, namun ditahan warga," kata Rio.