Beda Serapan Anggaran DKI Era Anies, Ahok, dan Jokowi

Jumat, 21 Desember 2018 11:49 WIB

Serapan Anggaran Pemerintah DKI Jakarta

TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh hari menuju tutup tahun, tingkat serapan anggaran DKI baru sebesar 70,7 persen. Padahal target ditetapkan sebesar 87 persen dari APBD 2018 yang telah disusun sebesar Rp 75,09 triliun.

Baca berita sebelumnya:
Serapan Anggaran DKI Rendah, DPRD Gugat Tunjangan Pejabat

Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Mohamad Taufik, menyalahkan kinerja kepala dinas di balik rendahnya serapan anggaran DKI tahun ini. Mereka takut mengambil keputusan sehingga beberapa program tak berjalan.

Soal keberanian para kepala dinas mengambil inisiatif membuat keputusan juga pernah dikeluhkan Gubernur Anies Baswedan. Dia mengatakan banyak anak buahnya yang menyerahkan keputusan kepada gubernur.

Ketua DPRD DKI pernah mengungkap persoalan yang sama. Tapi dia menunjuk pangkal penyebab status para kepala dinas yang masih pelaksana tugas harian.

Advertising
Advertising

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer Daerah dan serta Dana Desa Tahun 2019 kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 11 Desember 2018. Presiden meminta agar anggaran tersebut digunakan untuk kepentingan masyarakat dan jangan sampai terjadi penyelewengan. TEMPO/Subekti

Meski terbelit masalah kinerja anak buahnya, Anies menyatakan tetap optimistis target 87 persen serapan anggaran DKI tercapai saat tutup tahun nanti. Angka target itu dibuatnya untuk melampaui kinerja gubernur era sebelumnya.

Baca berita sebelumnya:
Dekati Tutup Tahun, Serapan Anggaran Anies Masih 70 Persen

Keyakinan yang sama pernah diungkap Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah. Meski keyakinannya tak sebesar Anies. “Ya nanti mirip-mirip tahun yang lalu endingnya,” ujar Saefullah.

Seperti apa serapan anggaran era gubernur DKI sebelumnya? Berikut ini ringkasannya,

<!--more-->

Joko Widodo

Sebelum menjadi Presiden RI pada 2014, Joko Widodo sempat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama kurang lebih dua tahun, yakni 2012 – 2014. Jokowi dilantik menjadi Gubernur DKI pada 15 Oktober 2012 menggantikan Fauzi Bowo (Foke). Dalam rentang 10 bulan pengelolaan APBD oleh Foke dan dua bulan sisanya oleh Jokowi, serapan anggaran DKI pada 2012 mencapai 80 persen dari nilainya yang sebesar Rp 41,3 triliun.

Baca:
Rapor APBD DKI Merah, Ahok Bela Jokowi

Pada 2013, APBD DKI sepenuhnya dikelola oleh Jokowi. Saat itu, nilai APBD DKI naik menjadi Rp 50,1 triliun. Tingkat serapannya juga naik mencapai 82 persen.

Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok

Pada tahun kedua menjabat, Jokowi memutuskan mengambil cuti karena akan betarung dalam Pemilihan Presiden 2014. Saat itu, Wakil Gubernur Basuki Tjahya Purnama atau Ahok mengambil alih pengelolaan APBD 2014.

Serapan Anggaran DKI Lemah

Pada tahun itu, nilai APBD DKI mengalami kenaikan cukup drastis, yakni menjadi Rp 72,9 triliun. Namun, serapan anggaran justru mengalami penurunan yang cukup signifikan, yakni menjadi 59 persen.

Setelah hanya menjadi pelaksana harian (plh) gubernur, Ahok akhirnya menjadi gubernur definitif setelah Jokowi resmi dilantik menjadi Presiden. Sehingga pengelolaan APBD DKI 2015 sebesar Rp 65,7 triliun sepenuhnya dikelola oleh Ahok.

<!--more-->

Meskipun besar anggaran menurun pada 2015, performa SKPD dalam menyerap anggaran justru naik dibanding tahun sebelumnya. Pada akhir 2015, serapan anggaran DKI tercatat sebesar 68 persen.

Baca:
Serapan Anggaran DKI Rendah, Ketua DPRD Tiru Ketegasan Ahok

Pada 2016, nilai APBD DKI kembali turun menjadi Rp 62,9 triliun. Tetapi, tahun ini, serapan anggaran DKI mencuat naik menjadi 82 persen.

Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan

Pada 2017, pengelolaan APBD DKI dikelola oleh tiga gubernur, yakni Ahok, Djarot Saiful Hidayat--wakil gubernur yang menjadi pelaksana harian gubernur dan gubernur definitif, dan Anies Baswedan. Ahok digantikan oleh Djarot per Juni 2017 karena dijerat dakwaan penistaan agama. Sedangkan Djarot pada Oktober 2017 harus lengser karena digantikan oleh Anies Baswedan sebagai gubernur terpilih.

Pada 2017 ini, APBD DKI dikelola Ahok dan Djarot selama 10 bulan, sedangkan Anies mengelolanya dua bulan terakhir. Saat itu APBD DKI sebesar Rp 71,9 triliun dan terserap Rp 61,05 triliun atau 83 persen.

Pada 2018, APBD DKI naik menjadi Rp 77,1 triliun-sebelum kemudian diubah menjadi Rp 82,3 triliun di pertengahan tahun. Tingkat serapannya masih berada di angka 70 persen per saat ini.

Berita terkait

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

38 menit lalu

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

Sama-sama lengser tahun ini, Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyoroti pentingnya keberlanjutan kerjasama di antara kedua negara.

Baca Selengkapnya

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

1 jam lalu

Besok Pagi Bos Microsoft Temui Jokowi Bahas Investasi Rp14 T, Ini Agenda dan Profilnya

Presiden Jokowi akan menerima kunjungan CEO Microsoft, Satya Nadella di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, bahas investasi Rp14 triliun.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

2 jam lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

2 jam lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

3 jam lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

3 jam lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

4 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

4 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

5 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya