Ayah Lega, Batu Selamatkan Nyawa Anaknya dari Tsunami Selat Sunda

Senin, 24 Desember 2018 12:13 WIB

Puing-puing bangunan yang hancur setelah diterjang tsunami di Beach Hotel Tanjung Lesung, Banten, Ahad, 23 Desember 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Sumargono, 53 tahun mengaku tidak tidur dua malam belakangan. Dia sulit memejamkan mata sejak mendengar berita di televisi tentang tsunami Selat Sunda yang menerjang kawasan pantai di Banten dan Lampung pada Sabtu malam, 22 Desember 2018.

Baca:
Cerita Korban Tsunami Selat Sunda, Firasat Datang Lewat Bisikan

Anak keduanya, Aby Asa Niswantoro, 18 tahun adalah karyawan koperasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan yang tengah mengikuti acara gathering di Pantai Carita Anyer, Serang, pada malam itu. "Sampai detik ini juga saya belum tidur," kata Sumargono saat ditemui di Instalasi Gawat Darurat, RSUD Tarakan, Senin 24 Desember 2018.

Aby telah ditemukan di antara korban selamat dan sedang dirawat di RSUD Tarakan. Menurut Sumargono, anaknya mengalami luka di bagian kepala dan kaki. Sempat tak sadarkan diri setelah terseret gelombang hingga 100 meter ke tengah laut, Aby disebutnya masih mengenali ayah dan saudara-saudaranya.

Aby, kata Sumargono, berpegangan pada sebuah batu saat terseret gelombang air. Menurut dia, Aby tidak mendengar suara air datang. "Kejadian itu begitu tiba-tiba."

Advertising
Advertising

Baca:
Keluarga Jemput Korban Tsunami Dalam Kantong Mayat dan Alas Kasur

Peristiwa bencana ikut melontarkan ingatan Sumargono ke momen saat putranya berpamitan pergi ke Pantai Carita. Saat itu dirasanya berbeda daripada biasanya. "Biasanya dia maksa untuk salaman kalau mau pergi, tapi waktu itu cuma "tek" (hanya bersentuhan sedikit) gitu aja," kata dia.

Perasaan campur aduk akhirnya reda saat seseorang menghubungi Sumargono pada Ahad pagi. Orang tersebut mengabarkan, putranya itu termasuk di antara korban selamat. "Saya lega banget, kakaknya juga sampai menangis," kata Sumargono.

Terlihat jelas melalui gambar udara kerusakan pasca tsunami di Kampung Sumur, Banten, Senin 24 Desember 2018.

Sebelumnya, Direktur Utama RSUD Tarakan Jakarta Dian Ekowati menyebut 20 karyawan koperasi rumah sakitnya menjadi korban tsunami. Dian menambahkan karyawan itu membawa keluarganya berlibur ke Pantai Anyer, Serang, Banten, sehingga total jumlah mereka 54 orang.

Baca berita sebelumnya:
Cerita Rombongan RSUD Tarakan Korban Tsunami Selat Sunda

Dian menuturkan, 20 karyawan koperasi sedang mengadakan acara family gathering tahunan. Tahun ini, mereka menghabiskan waktu bersama di Pantai Carita Anyer, Serang, Banten. "Mereka berangkat pada Sabtu, 22 Desember 2018, sekitar pukul 08.00 WIB dan rencananya kembali Minggu," kata dia Minggu malam, 23 Desember 2018.

Berita terkait

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

1 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

2 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Seram Sampai Papua, Ini Penjelasan BMKG

Gempa M6,0 yang mengguncang Seram Bagian Utara, Maluku, pada Senin dinihari masih memiliki rangkaian gempa susulan hingga pagi

Baca Selengkapnya

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Projo Banten Dorong Program Calon Kepala Daerah Searah dengan Program Prabowo-Gibran

Projo Banten berharap program-program Prabowo-Gibran dapat berjalan dan searah dengan program kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

7 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

7 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

8 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

8 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

9 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

9 hari lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

10 hari lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya