Petugas Basarnas mengumpulkan jenazah korban tsunami di pesisir Cinangka, Serang, Banten, Ahad, 23 Desember 2018. Tsunami menerjang di sepanjang pesisir Banten mulai Pantai Anyer, Carita, Panimbang, hingga Tanjung Lesung. ANTARA/Basarnas
TEMPO.CO, Bekasi - Sejumlah pengurus Partai Golkar Kecamatan Medansatria Kota Bekasi turut menjadi korban dalam musibah tsunami Anyer, Sabtu lalu. Tiga diantaranya meninggal dan satu belum ditemukan.
Tiga orang yang meninggal adalah H. Masnadi, 42 tahun, Nurhasan (32), dan M Soleh (40). "Ditemukan meninggal di bibir Pantai Anyer," kata Wakil Satuan Tugas pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Karsono, Senin, 24 Desember 2018. Sedangkan satu korban yang hilang adalah Sulaeman, 38 tahun.
Menurut Karsono, jenazah korban yang meninggal sudah dibawa pulang untuk dimakamkan. Sedangkan untuk korban yang hilang masih dalam pencarian. Tim BPBD Kota Bekasi masih di lokasi bencana untuk membantu proses evakuasi dan pemulihan pascabencana. Tim bergabung dengan relawan lain yang sudah lebih dulu berada di sana.
Akhir pekan lalu, rombongan Partai Golkar Kecamatan Medansatria berangkat berlibur ke Pantai Anyer. Rombongan itu berjumlah 65 orang. Empat orang yang meninggal dan hilang itu diketahui tengah memancing di pantai saat tsunami Anyer terjadi.