Akan Dilaporkan Skandal Pejabat BPJS, Ini Tanggapan Ade Armando
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Anwar
Selasa, 1 Januari 2019 14:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pejabat BPJS Ketenagakerjaan, Syafri Adnan Baharuddin, akan memperkarakan pakar komunikasi Ade Armando ke polisi terkait kasus dugaan pemerkosaan. Ade disebut sebagai pihak yang turut menuduh Syafri melakukan pelecehan seksual terhadap RA, mantan sekretarisnya.
Baca juga: Pelecehan Seksual Pejabat BPJS: Skors ke Eks Sekretaris Dicabut
Menanggapi rencana pelaporan itu, Ade mengaku santai. Ia mengatakan sikap Syafri yang menyeret namanya ke ranah hukum adalah kewenangan pribadi. "Tentu saja itu adalah hak dia," kata Ade dalam pesan pendek pada Selasa, 1 Januari 2018.
Ade menerima dirinya turut dilaporkan ke penegak hukum lantaran membela RA. Namun, ia mengaku tidak paham dengan alasan pelaporan yang dipaparkan kuasa hukum Syafri.
Kuasa hukum Syafri, Memed Adiwinata, sebelumnya mengatakan tengah menyiapkan langkah hukum untuk melaporkan Ade terkait pencemaran nama baik. Menurut Memed, nama Ade masuk daftar orang yang akan dilaporkan karena dosen itu turut menuduh Syafri.
Tuduhan Ade kepada salah satu anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan itu disampaikan kepada wartawan pada Jumat lalu.
Ade mengaku bingung dengan poin yang disebut sebagai tindak pencemaran nama baik tersebut. Meski demikian, ia siap menjalani proses hukum. "Bila diperlukan, saya akan tunjukkan bukti-bukti tentang tindakan dia yang sama sekali tidak pantas sebagai pejabat negara," ucap Ade.
Baca juga: Skandal Seks Pejabat BPJS, Pengacara ke RA: Kenapa Baru Sekarang?
RA, pihak yang dibela Ade, mengatakan Syafri, yang juga mantan Duta Besar Indonesia untuk WTO dan auditor BPK, telah memerkosanya sampai empat kali dan sejumlah pelecehan seksual di dalam dan luar kantor semasa ia menjadi sekretaris Syafri.
Skandal pejabat BPJS Ketenagakerjaan terungkap dalam pesan pendek yang ditampilkan RA dalam beberapa tangkapan layar. Syafri tampak beberapa kali merayu RA untuk menjalin hubungan dekat dengannya. Kejadian itu sudah berlangsung selama kurung 2016 hingga 2018.