Dinas LH DKI Ungkap Bahaya Sunyi Limbah Detergen di Kali

Jumat, 4 Januari 2019 15:16 WIB

Penduduk melihat kumpulan busa yang memenuhi Kali Item di kawasan Kemayoran, Jakarta, Selasa, 1 Januari 2019. Munculnya busa yang menutupi permukaan Kali Item menjadi viral di media sosial. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI, Andono Warih menjelaskan dampak jangka pendek dan jangka panjang dari limbah detergen yang mengalir ke kali, waduk, sungai hingga laut.

Menurut Andono, dalam jangka pendek, limbah detergen akan menimbulkan busa di kali. Contohnya seperti di Kali Sentiong yang beberapa hari ini viral di media sosial. "Buih sudah kita saksikan," kata Andono kepada Tempo, Jumat, 4 Januari 2019.

Baca: Kurangi Limbah Detergen, Anies Bakal Atur Usaha Laundry

Andono menjelaskan detergen mengandung senyawa kimia fosfat yang biasa terkandung dalam pupuk. Menurut dia, senyawa tersebut dapat membebani kali atau waduk sehingga enceng gondok tumbuh subur. "Kalau dibiarkan saja, sudah tertutup Waduk Pluit dengan enceng gondok," kata Andono.

Efek jangka panjangnya, kata Andono, bisa lebih besar dari hal tersebut. Menurut dia, limbah detergen di kali dan sungai pada ujungnya akan berlabuh ke laut dan mengganggu ekosistem di sana.

Advertising
Advertising

Senyawa fosfat yang tinggi di laut akan membuat anggang atau alga tumbuh subur. Sampai pada suatu saat, bisa muncul ledakan pertumbuhan ganggang. "Kalau itu terjadi bisa mengakibatkan kematian massal ikan," kata Andono.

Baca: Anies Sebut Busa di Kali Sentiong Akibat Detergen

Andono mengatakan ancaman dari limbah detergen sebenarnya telah berlangsung. Namun, tidak banyak warga yang menyadari dan peduli. "Kami menyebutnya silent danger, atau bahaya yang sunyi. Ketika suatu saat meledak, akan membuat kekagetan yang luar biasa," ujarnya.

Sebagai gambaran, Andono mengatakan takaran limbah detergen di Kali Sentiong atau Kali Item telah melewati batas aman. "Di Kali Sentiong detergennya sudah 2500 miligram per liter, padahal batasnya hanya 200 miligram per liter," kata dia.

Andono mengungkapkan, kondisi yang sama juga terjadi di hampir seluruh kali dan sungai yang ada di Ibu kota. Rata-rata unsur limbah detergen melebihi batas aman, yakni 200 miligram per liter.

"Data pemantauan kami di 90 titik di Jakarta, hanya dua titik yang dibawah 200 miligram per liter," kata Andono. "Salah satu yang masih bagus atau tidak melebihi batas adalah Kalimalang".

Baca: Busa di Kali Sentiong, Anies akan Batasi Pemakaian Detergen Keras

Menurut Andono, tingginya tingkat pencemaran limbah detergen di kali tidak terlepas dari perilaku warga. Menurut dia, kebanyakan warga membuang limbah detergen ke got, lantas mengalir di saluran air dan berakhir di kali hingga laut.

Karena itu, untuk mencegah resiko limbah detergen, Andono mengatakan perlu penanganan yang komprehensif dari hulu ke hilir. Di hilir, kata Andono, langkah yang bisa dilakukan adalah dengan memperbanyak pembangunan Instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Instalasi tersebut berfungsi mengolah limbah rumah tangga warga. "Tapi memang pembangunannya butuh waktu," kata dia.

Sementara di hulu, Andono mengatakan perlu adanya standar baru untuk produksi detergen. Langkah ini sebelumnya pernah dinyatakan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan. Anies berencana membicarakan pengaturan detergen yang lebih ramah lingkungan dengan Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan.

"Kita harap ada Standar Nasional Indonesia (SNI) yang lebih ramah lingkungan untuk detergen. Karena di Jakarta ini selain warganya banyak, kalinya juga bukan kali yang mengalir," kata Andono.

Berita terkait

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

5 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

6 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

16 hari lalu

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall

Baca Selengkapnya

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

25 hari lalu

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.

Baca Selengkapnya

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

38 hari lalu

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.

Baca Selengkapnya

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

42 hari lalu

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

Peneliti Undip dan UKM Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat biogas dari olahan limbah tahu dan ternak sapi. Bisa digunakan untuk kelistrikan.

Baca Selengkapnya

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

27 Februari 2024

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

Perusahaan ini bertekad untuk memperkenalkan teknologi yang memungkinkan pengolahan limbah secara efektif tanpa merusak lingkungan

Baca Selengkapnya

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

22 Februari 2024

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi menekankan pentingnya SPAL-DT untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan. Berikut profil SPAL-DT Makassar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

22 Februari 2024

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

Presiden Jokowi menekankan pentingnya perangkat ini untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Hujan Lebat di Jawa Barat Saat Pencoblosan, Bank Sampah untuk Limbah Kampanye, Banjir di TPS Jakarta

15 Februari 2024

Top 3 Tekno: Hujan Lebat di Jawa Barat Saat Pencoblosan, Bank Sampah untuk Limbah Kampanye, Banjir di TPS Jakarta

Potensi hujan lebat di Jawa Barat saat pencoblosan Pemilu 2024 menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno pada hari ini.

Baca Selengkapnya