Guru Hoaks 7 Kontainer Surat Suara, Ini 3 Poin Imbauan FSGI

Minggu, 13 Januari 2019 13:08 WIB

MIK, 38 tahun, penyebar informasi hoax lewat akun twitter, tentang tujuh kontainer surat suara telah tercoblos, saat ditampilkan dalam rangka konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 11 Januari 2019. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo prihatin terhadap MIK, 38 tahun, yang membikin dan menyebarkan berita bohon atau hoaks tentang tentang 7 kontainer surat suara di Tanjung Priok.

Baca juga: Polisi Dalami Kaitan Penyebar Hoaks Surat Suara dengan Tim Capres

Keprihatinan Heru beralasan, lantaran tersangka MIK yang dibekuk polisi berprofesi sebagai guru sebuah sekolah menengah pertama (SMP) di Cikegon Banten. "Rentetan kasus guru, termasuk dosen, yang menyebarluaskan berita hoaks mengesankan mereka bertindak tidak rasional dan tidak kritis lagi," kata Heru dalam siaran persnya pada Ahad, 13 Januari 2019.

Seharusnya, kata Heru, MIK dapat memberi contoh yang baik kepada murid-muridnya. MIK mulanya ditangkap polisi di rumahnya di Cilegon, Banten, pada Kamis, 10 Januari 2019.

Perkara yang mendera MIK ini bermula dari cuitannya di Twitter. Melalui akun @chiecilihie80, MIK menyebarkan kabar tentang tujuh kontainer berisi 80 juta surat suara di Tanjung Priok. Tulisan itu ditujukan kepada koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.

"DI TANJUNG PRIOK ADA 7 KONTAINER BERISI 80JT SURAT SUARA YANG SUDAH DICOBLOS. HAYO PADI MERAPAT PASTI DARI TIONGKOK TUH,” tulis MIK. Polisi menyertakan bukti tangkapan layar kicauan itu disertai rekaman suara saat membekuk MIK.

Advertising
Advertising

Kepada polisi, MIK mengaku mengunggah cuitan itu untuk memberi informasi kepada kubu pasangan calon nomor urut 02. Dengan alasan itu polisi kemudian menelusuri relasi MIK dengan tim sukses salah satu pasangan calon presiden.

Atas peristiwa itu, Heru mengatakan FSGI mengeluarkan tiga poin imbauan. Pertama, FSGI mendesak pemerintah melalui kementerian terkait memberikan pelatihan keterampilan berpikir tingkat tinggi kepada para guru.

"Di dalamnya terdapat keterampilan berpikir kritis. Berpikir kritis tidak hanya ditujukan kepada siswa," ucap Heru. Musababnya, adanya oknum guru yang suka menyebarkan berita hoaks dan ujaran kebencian mengindikasikan keterampilan berpikir kritis belum sepenuhnya dipahami oleh para guru.

Kedua, FSGI mendorong adanya gerakan literasi di setiap sekolah. Heru mengungkapkan, gerakan serupa yang selama ini diinisiasi pemerintah selama lebih membidik siswa gemar membaca.

Baca juga: Setelah Bagus Bawana, Penyebar Hoax ini Seorang Guru

Menurut Heru, yang sebenarnya lebih penting adalah literasi digital untuk guru. Guru juga diminta bijak untuk mencerna informasi di dunia maya yang sifatnya sumir. Guru lantas diimbau berhati-hati saat membagikan tautan laman tanpa memahami konten berita.

Ketiga, FSGI mengimbau guru tidak mudah dipolitisasi menjelang tahun politik. Apapun bentuk beritanya, termasuk berita hoaks 7 kontainer surat suara, guru tidak diperkenankan terlibat politik praktis. "Jika para guru jatuh ke dalam politik praktis, apalagi menjadi simpatisan, apa bedanya nanti guru dengan tim sukses?" ucap Heru.

Berita terkait

Pro-Kontra Pramuka Jadi Ekstrakurikuler Tak Wajib bagi Siswa di Sekolah

27 hari lalu

Pro-Kontra Pramuka Jadi Ekstrakurikuler Tak Wajib bagi Siswa di Sekolah

Mahfud Md mengaku, saat menjabat Menkopolhukam, dia mengusulkan agar posisi Pramuka di sekolah dikuatkan dan dinaikkan anggarannya.

Baca Selengkapnya

FSGI Dukung Kebijakan Pramuka Tidak Lagi Jadi Eksktrakurikuler Wajib di Sekolah

30 hari lalu

FSGI Dukung Kebijakan Pramuka Tidak Lagi Jadi Eksktrakurikuler Wajib di Sekolah

Sekretaris Jenderal FSGI mendukung kebijakan yang tidak lagi menjadikan Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Bersumber dari Dana BOS, Tanggapan Kementerian Pendidikan hingga Organisasi Guru

57 hari lalu

Makan Siang Gratis Bersumber dari Dana BOS, Tanggapan Kementerian Pendidikan hingga Organisasi Guru

FSGI menolak pendanaan makan siang gratis yang diusulkan menggunakan Dana BOS

Baca Selengkapnya

Kisruh Soal Program Makan Siang Gratis, Faisal Basri: Perencanaan Acak-acakan

57 hari lalu

Kisruh Soal Program Makan Siang Gratis, Faisal Basri: Perencanaan Acak-acakan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran yang berusaha diwujudkan pemerintahan sekarang mengundang berbagai reaksi. Apa kata Faisal basri dan FSGI?

Baca Selengkapnya

FSGI Tolak Makan Siang Gratis dari Dana BOS, Anggarannya Tak Cukup: Rp 450 T Vs 59,4 T

58 hari lalu

FSGI Tolak Makan Siang Gratis dari Dana BOS, Anggarannya Tak Cukup: Rp 450 T Vs 59,4 T

FSGI menilai akan banyak kerugian yang dirasakan sekolah maupun guru honorer, jika skema pendanaan makan siang gratis untuk siswa memakai dana BOS.

Baca Selengkapnya

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

59 hari lalu

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

FSGI merespons program makan siang gratis dengan menyinggung teori Shang Yang. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

FSGI Minta Pemerintah Lakukan Kajian Akademik Soal Program Makan Siang Gratis

59 hari lalu

FSGI Minta Pemerintah Lakukan Kajian Akademik Soal Program Makan Siang Gratis

FSGI mendorong pemerintahan yang baru nanti melakukan kajian akademik untuk program makan siang gratis dan memetakan sekolah yang memerlukannya.

Baca Selengkapnya

Rencana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran yang Bikin Cemas Pendidik

59 hari lalu

Rencana Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran yang Bikin Cemas Pendidik

Program kerja Prabowo-Gibran berupa makan siang gratis untuk pelajar sudah membuat heboh, bahkan sebelum KPU mengumumkan pemenang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

FSGI Tolak Alokasi Makan Siang Gratis dari Dana BOS, Sebut Pemerintah Gagal Paham

59 hari lalu

FSGI Tolak Alokasi Makan Siang Gratis dari Dana BOS, Sebut Pemerintah Gagal Paham

FSGI menilai rencana penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis menunjukkan pemerintah gagal paham soal tujuan kebijakan dana ini.

Baca Selengkapnya

FSGI Protes Program Makan Siang Gratis Prabowo akan Ambil Dana BOS: Dana Pendidikan sudah Minim, Jangan Dikurangi

59 hari lalu

FSGI Protes Program Makan Siang Gratis Prabowo akan Ambil Dana BOS: Dana Pendidikan sudah Minim, Jangan Dikurangi

Federasi Serikat Guru Indonesia atau FSGI menolak wacana mengalihkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk program makan siang gratis Prabowo.

Baca Selengkapnya