Pengacara Sebut Ahok Telah Dapat Ajakan Bergabung dengan PDIP

Rabu, 23 Januari 2019 19:57 WIB

Sidang kasus tuduhan penistaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi topik yang paling dicari di Google. Topik lainnya yang terpopuler Google sepanjang 2017 yaitu, kedatangan Raja Salman, Pilkada DKI, lagu Surat Cinta untuk Starla, dan SEA Games 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Teguh Samudera menyampaikan bahwa telah ada ajakan untuk kliennya untuk bergabung menjadi pengurus DPP PDI Perjuangan.

"Sejak awal Pak Ahok memang dekat dengan Ibu Megawati," kata Teguh kepada Tempo, Rabu, 23 Januari 2019. Namun ia juga menyebut Ahok mendapat tawaran dari partai lainnya.

Baca: Ahok Bebas, Anies Baswedan Ucapkan Selamat

Menurut Teguh, keputusan bergabungnya bekas orang nomor satu di DKI itu ke partai atau ke dunia politik akan ditentukan setelah bebas dari Rutan Mako Brimob. Ia menyebut Ahok bakal menyampaikan langsung pilihan politiknya. "Jangan sampai kalau bukan beliau yang menyampaikan langsung bakalan membuat polemik di masyarakat," ujarnya.

Isu Ahok akan bergabung dengan PDIP telah beredar cukup lama sejak ia dikabarkan segera bebas. Hubungan Ahok dengan PDIP cukup dekat sejak ia diusung oleh partai itu pada pilkada DKI Jakarta 2017.

Advertising
Advertising

Baca: Djarot Saiful Hidayat: Jika Ahok Berpartai, Dia Pilih PDIP

Politikus PDIP, Djarot Saiful Hidayat pun menyampaikan keyakinan sahabatnya Ahok yang akan memilih PDIP jika kembali terjun ke politik. "Kalau masuk partai, dia milih PDIP," kata Djarot pada Selasa, 22 Januari 2019.

Dari dalam tahanan, Ahok sempat memberikan imbauan kepada para pendukungnya untuk tidak golput. "Saya menghimbau seluruh Ahokers jangan ada yang golput, kita perlu menegakkan 4 pilar bernegara kita, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dengan cara memiliki partai politik yang mau menegakkan 4 pilar di atas di seluruh Indonesia," tulis Ahok. Surat itu tertanggal 17 Januari 2019.

Menurut Teguh, walaupun dalam surat yang disampaikan itu tidak menyebut nama calon tertentu, namun sudah bisa ditebak arah dukungan dari pernyataan dalam suratnya. “Pak Ahok jiwa nasionalisnya tinggi, dia tidak dendam politik dengan siapa pun. Apalagi dengan Kiai Ma'ruf Amin," ujarnya.

Selama di penjara, Teguh mengatakan bekas Bupati Belitung Timur itu belajar mengendalikan diri. "Jadi biarkan saja jalannya begitu (mendapatkan hukuman penjara) karena ini kasih Allah," ujarnya.

Ahok mendapat hukuman selama dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama. Setelah memdapatkan remisi selama 3,5 bulan, Ahok akan bebas pada 24 Januari 2019.

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

8 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

10 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

14 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

23 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

1 hari lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

1 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

1 hari lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya