Dugaan Penganiayaan, Polisi Batal Periksa 2 Pegawai KPK Hari Ini

Reporter

Adam Prireza

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 6 Februari 2019 14:49 WIB

Ilustrasi penganiayaan

TEMPO.CO, Jakarta -Polisi hari ini, Rabu, 6 Februari 2019, batal memeriksa dua pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan penganiayaan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu malam, 2 Februari 2019.

KasubditJatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Jerry Raimond mengatakan pembatalan dilakukan lantaran terperiksa belum siap. "Tidak jadi hari ini. Dari sana (pegawai KPK) belum siap," kata dia di Gedung Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya
Baca : Penganiayaan di Hotel Borobudur, Pemprov Papua Laporkan Balik KPK.

Kedua pegawai KPK itu adalah Muhamad Gilang Wicaksono yang diduga dianiaya di Hotel Borobudur serta Indra Mantong yabg membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Jerry tidak menyampaikan kapan pemeriksaan akan diagendakan ulang.

Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan penyerangan itu terjadi pada menjelang tengah malam kemarin, Sabtu, 2 Februari 2019, di hotel Borobudur, Jakarta.

Febri menuturkan dua pegawai KPK itu sedang ditugaskan untuk melakukan pengecekan lapangan merespon laporan masyarakat tentang adanya indikasi korupsi. "Dua Pegawai KPK yang bertugas tersebut mendapat tindakan yang tidak pantas dan dianiaya hingga menyebabkan kerusakan pada bagian tubuh. Meskipun telah diperlihatkan identitas KPK, namun pemukulan tetap dilakukan terhadap pegawai KPK," ujar dia

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan cekcok yang berujung penganiayaan itu terjadi lantaran peserta tak terima ada dua orang yang memotret kegiatan rapat Pemprov dan DPRD Papua di Hotel Borobudur.
Simak pula :
Kasus Penganiayaan Pegawai KPK, Polisi Periksa Sekuriti Hotel

Advertising
Advertising

Menurut Argo, setelah terjadi penganiayaan, polisi membawa pegawai KPK itu ke Polda Metro Jaya demi keselamatan mereka. Keduanya dijemput oleh Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif pada Ahad pagi, 3 Februari 2019.

Penyidik, kata Argo, saat ini tengah memeriksa kamera pengintai alias CCTV di Hotel Borobudur. Tiga orang sekuriti yang berada di lokasi saat kejadian penganiayaan pun sudah diperiksa. "Nanti CCTV akan dilihat dan dianalisis oleh Puslabfor Mabes Polri," tutur Argo.

Berita terkait

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

2 jam lalu

Taruna STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Polisi Ungkap Penyebabnya

Polisi mengungkap penyebab terjadinya penganiyaan di Kampus STIP Jakarta yang menyebabkan seorang taruna tewas.

Baca Selengkapnya

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

2 jam lalu

Jenazah Taruna STIP Jakarta Diterbangkan ke Bali Hari Ini

Jenazah Taruna STIP Jakarta korban penganiayaan seniornya akan diterbangkan ke kampung halamannya hari ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

9 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

10 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

14 jam lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

15 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

18 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya