Sertifikat Gratis Jokowi, Warga Pondok Cabe Harus Bayar Rp 2 Juta

Kamis, 7 Februari 2019 15:04 WIB

Presiden Jokowi meminta masyarakat menunjukkkan sertifikat saat Penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat di Lapangan Ahmad Yani, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018. Hujan deras yang turun sekitar 30 menit itu membuat Lapangan Achmad Yani tergenang air. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Pemberian sertifikat tanah gratis program PTSL oleh presiden Joko Widodo atau Jokowi beberapa waktu lalu di halaman Skuadron 21/Sena Pondok Cabe, Tangerang Selatan ternyata berbayar.

Hal ini disampaikan oleh seorang warga Pondok Cabe Ilir yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa ia membayar sejumlah uang sebesar Rp 2 juta untuk mengurus sertifikat tanahnya.
Baca : Pungutan untuk Sertifikat Jokowi, BPN Tepis Semua Alasan Lurah

"Beritanya mah gratis, tapi dimintain uang pas bikin sertifikatnya, saya dimintain Rp 2 juta buat bikin sertifikat. Saya tunggu selama enam bulan dan akhirnya jadi, dibagi pas ada presiden kemarin," katanya.

Uang yang diminta tersebut, kata dia beragam. Ada yang di minta Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta seperti dirinya, warga yang membuat sertifikat sudah mengetahui pungutan ini.

"Warga sudah tau, karena murah jadi ya bayar saja, tanah saya kalau normal bikin sertifikat bisa bayar sampai Rp 13 juta, ini hanya bayar Rp 2 juta sudah jadi sertifikatnya, ya tidak apa- apa bayar juga," ungkapnya.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menghadiri acara penyerahan sertifikat tanah kepada masyarakat Tangerang. Dalam kesempatan ini sebanyak 10.100 lembar sertifikat tanah dibagikan kepada seluruh masyarakat Tangerang

Menurut salah seorang warga yang engga disebutkan namanya ini ia mengaku membayar dengan cara menyicil, ia membayar Rp 1,5 juta di awal kemudian setelah sertifikat jadi ia melunasi sisanya sebesar Rp 500 ribu.

"Bayarnya sama orang kelurahan dia yang koordinatorin, tapi itu termasuk murah ditarifin segitu walaupun judulnya gratis, tapi kayaknya disemua daerah begitu," ujarnya.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kotaTangerang Selatan Mohamad Ramlie mengatakan bahwa ada yang menyampaikan ke dirinya terkait sertifikat PTSL yang membayar.

Simak juga :
100 Warga Grogol Belum Terima Sertifikat Gratis dari Jokowi

"Ada juga yang menyampaikan ke saya, kalau bayar itu kan artinya meteran harus dibeli. Segala macam harus dibeli, orang ngukur segala macam, wajar dong," ungkapnya.

Menurut Ramlie, yang tidak diperbolehkan itu membayar sejumlah uang sampai sebesar Rp 5 juta boleh itu, kalau warga membayar Rp 500 ribu kata Ramlie dianggapnya masih wajar.

"Kalau juta-jutaan kan tanahnya luas. Mungkin berkasnya ada masalah, bisa jadi untuk menyelesaikan masalah. Apa lagi kalau itu tanah waris segala macam, mungkin ada uang tanda tangan," demikian Ramlie terkait program sertifikat dari Presiden Jokowi yang ternyata tidak gratis tersebut.

Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

2 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

2 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

5 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

5 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

6 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

6 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

6 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

7 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

8 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya