Program Sertifikat Jokowi, Warga Jatinegara Dipungli Rp 7 Juta

Kamis, 7 Februari 2019 15:20 WIB

Presiden Jokowi menyerahkan secara langsung sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat di Marunda, Cilincing, Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2018. Kebanyakan dari masyarakat yang hadir, didatangkan menggunakan armada bus dengan titik keberangkatan di masing-masing kecamatan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Praktik pungutan liar dalam program pemberian sertifikat tanah untuk rakyat yang dicanangkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terjadi di Jatinegara, Jakarta Timur. Seorang warga berinisial SU, 67 tahun, mengaku dimintai uang jutaan rupiah oleh ketua rukun warga (RW).

Baca juga: Sertifikat dari Jokowi Tak Kunjung Terbit, Warga Palmerah Resah

"Saya mengurus sertifikat tanah keluarga di Kompleks Kebon Sereh RW 15, Pisangan Baru Timur, Jatinegara," ujar SU kepada Tempo, Kamis, 7 Januari 2019.

SU mengaku dimintai uang oleh Ketua RW setempat bernama HA tanpa peruntukan yang jelas. Semula, Hamdani mematok bayaran Rp 4,5 juta. SU "Karena itu, saya ikuti," ujarnya. SU kemudian menyanggupinya.

Setelah mengatakan sanggup bayar, sertifikat tanah keluarga SU dikabarkan terbit pada 30 Januari 2019. Saat itu, HA memberi informasi bahwa sertifikat SU siap diambil. Namun, saat yang sama, HA mematok bayaran lebih tinggi ketimbang perbincangan awal. Uang yang semula dipatok Rp 4,5 juta naik menjadi Rp 7 juta.

Advertising
Advertising

SU menego harga supaya duit yang dibayarkannya tak terlampau tinggi. HA lalu menurunkan harga uang upah bayarannya mengurus sertifikat senilai Rp 5 juta. Uang tersebut dikirim oleh keluarga SU kepada HA melalui sistem transfer ke bank.

Dalam salinan bukti transfer yang diterima Tempo, SU menuliskan keterangan "untuk pembayaran sertifikat program PTSL". Hamdani, kata SU, meminta bukti transfer tersebut dalam bentuk foto.

Selanjutnya, pada Sabtu, 2 Desember, HA memgabarkan bahwa sertifikat tanah keluarga SU bisa diambil di Sekretariat RW. Di sekretariat, keluarga SU kembali dimintai uang tambahan Rp 1 juta. Namun keluarga SU menolak karena sudah membayar Rp 5 juta sebelumnya.

Karena alasan tersebut, sertifikat SU lantas diberikan oleh pengurus RW. SU menyayangkan adanya prakit pungutan ini. Menurut dia, pihaknya akan memberikan uang lelah meski tak diminta. "Namun jangan memaksa dengan mematok nominal. Bagaimana dengan warga yang tidak berpunya?" ucapnya.

Baca juga: 100 Warga Grogol Utara Belum Terima Sertifikat Gratis dari Jokowi

Praktik yang sama sebelumnya terjadi di Kelurahan Grogol Utara, Jakarta Selatan. Seorang warga bernama Naneh mengaku dimintai uang Rp 3 juta supaya sertifikatnya turun. Namun, hingga 3 bulan dibayar, sertifikat itu tak juga ia kantongi.

Kepala Bagian Humas Kementerian ATR/BPN Horison Mocodompis mengatakan warga seharusnya tak membayar biaya ganti sertifikat tanah yang diberikan Presiden Jokowi melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Menurut dia, sesuai PTSL, seluruh biaya sertifikat yang diterbitkan BPN bersifat gratis. "Memang ada yang harus ditanggung masyarakat, tapi sebatas pajak, patok, materai, dan dokumen," kata Horison dalam pesan pendek kepada Tempo, Rabu, 5 Februari 2019.

Berita terkait

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

40 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

3 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

19 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

19 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

22 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya