Koalisi Tolak Swastanisasi Air: MK Perintahkan Putus Kontrak

Selasa, 12 Februari 2019 09:30 WIB

Koalisi Masyarakat Menolak Swastaniasi melakukan aksi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 22 Maret 2018. Demonstrasi diikuti sekitar 50 orang dengan mengusung tema Aksi Mandi Bareng di Balai Kota DKI Jakarta. Koalisi terdiri dari LBH Jakarta, Solidaritas Perempuan, Jaringan Rakyat Miskin Kota, Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikan (Kiara), dan Kruha.

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ) minta pemerintah DKI untuk memutus kontrak dengan dua perusahaan swasta yang kini mengelola air di Ibu Kota. Pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta sekaligus anggota koalisi, Nelson Nikodemus Simamora menyatakan pemutusan kontrak merupakan putusan pengadilan.

"Kita ingin pemerintah putus kontrak karena itu perintah pengadilan Mahkamah Konstitusi," kata Nelson di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 11 Februari 2019. Putusan Mahkamah Konstitusi yang dimaksud adalah putusan Nomor 85/PPU-XI/2013 yang berisi ihwal pembatasan-pembatasan pengusaan air sebagai upaya menjaga kelestarian dan keberlanjutan.

Baca: Anies Perpanjang Masa Kerja Tim Tata Kelola Air Jakarta

Nelson menganggap opsi untuk mengambil alih sebagian Water Treatment Plan (WTP) atau Instalasi Pengelolaan Air (IPA) oleh PD PAM Jaya tidak jelas. Menurut dia, tujuan ambil alih itu perlu dirinci lagi.

Sementara opsi lain, yakni membeli 100 persen saham dua perusahaan swasta yang mengelola air bersih di Jakarta tidak masuk akal. Sebab, PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) kini memiliki utang yang besar.

Advertising
Advertising

Anggota koalisi lain, Alghiffari Aqsa mengingatkan pemerintah daerah agar berhati-hati jika membeli saham Aetra dan Palyja. Aetra, kata dia, sedang terlilit hutang Rp 2,1 triliun kepada bank. Menurut dia, hutang Aetra terhitung sejak tahun lalu.

"Membeli perusahaan yang hutangnya banyak harus dihitung juga secara ekonomi. Jangan-jangan justru membayar ganti rugi terkait terminasi malah lebih ekonomis dibandingkan membeli saham," kata Alghiffari.

Baca: Stop Swastanisasi Air, Anies Beberkan Tiga Opsi Pengambilalihan

Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta sebelumnya mengajukan gugatan citizen law suit ke Mahkamah Agung atas swastanisasi air. Mereka menganggap distribusi air bersih memburuk sejak pengelolaan ada di tangan swasta.

MA mengabulkan gugatan itu dan meminta negara kembali mengelola air di Jakarta. Belakangan Kementerian Keuangan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) dan dikabulkan hakim.

Baca: Koalisi Tolak Swastanisasi Air Nilai Opsi Anies Tak Jelas

Meski begitu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan, pemerintah daerah akan mengambil alih pengelolaan air di Jakarta. Ada tiga opsi yang bisa diambil DKI. Pertama, pembelian saham 100 persen dengan nominal PT Aetra Air Jakarta sebesar Rp 1,3 triliun dan PT PAM Lyonnaise Jaya sebesar Rp 650 miliar.

Kedua, menghentikan perjanjian kerja sama secara sepihak antara PD PAM Jaya dengan dua perusahaan swasta. Dengan cara ini, konsekuensinya pemerintah DKI harus membayar denda Rp 2 triliun.

Ketiga, mengambil alih sebagian Water Treatment Plan (WTP) atau Instalasi Pengelolaan Air (IPA) oleh PD PAM Jaya. Cara ini dinilai Tim Evaluasi yang paling aman untuk menghentikan swastanisasi air tetapi memerlukan negosiasi yang tak mudah dengan Aetra dan Palyja.

Berita terkait

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

15 jam lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

17 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

1 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

1 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

2 hari lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

2 hari lalu

NasDem Prioritaskan Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta

Ketua Umum partai NasDem, Surya Paloh mengatakan, pencalonan Anies Baswedan di Pilkada DKI masih perlu pengkajian.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

2 hari lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

3 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

3 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya