Granat Meledak di Bogor, Korban Tewas Bertambah
Reporter
Ade Ridwan Yandwiputra (kontributor)
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Jumat, 15 Februari 2019 15:26 WIB
TEMPO.CO, Bogor – Bocah yang tewas akibat granat meledak di Bogor bertambah, setelah M Doni meninggal di RSUD Leuwiliang. Doni (14) meninggal setelah sempat dirawat di unit gawat darurat rumah sakit akibat luka-luka yang dideritanya.
Baca: TNI Selidiki Granat Meledak di Bogor, Sisa Belanda atau Latihan
Sebelumnya, tiga anak di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor, Muhammad Mubarok, 10 tahun, M Doni dan Khoirul Islami (10), menjadi korban granat meledak ketika sedang bermain, Kamis 14 Februari 2019 sekitar pukul 12.00.
Muhammad Mubarok meninggal di lokasi akibat luka berat di kepala, sedangkan M. Doni meninggal di RSUD Leuwiliang. Khoirul hingga kini masih dirawat intensif di RSUD Leuwiliang.
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang, Wiwik Wahyuningsih menjamin perawatan Khoirul hingga sembuh total. “Sesuai arahan Bupati pasien ini agar dibebaskan pembiayaan,” kata Wiwik saat ditemui di RSUD Leuwiliang, Jumat 15 Februari 2019.
Wiwik mengatakan, seluruh pengobatan hingga perawatan pasien selamat akibat kejadian itu akan dilakukan sepenuhnya di RSUD Leuwiliang.
“Semua dilakukan di sini, alhamdulillah kita sudah punya spesialis bedah dan bedah tulang yang mumpuni,” kata Wiwik.
Akibat ledakan granat itu, Khoirul yang akrab disapa Arul mengalami luka di bagian tungkai kaki, lengan kiri dan luka lecet di sekujur tubuh. "Luka terparah di kedua lutut,” kata dokter jaga RSUD Leuwiliang Andika Herdiansyah.
Andika mengatakan sekujur tubuh Khoirul juga mengalami luka. Kulitnya terkelupas hampir 40 persen. “Rencananya siang ini akan dioperasi, pembersihan,” kata Andika.
Selain luka luar, RSUD Leuwiliang juga akan melakukan rontgen untuk mengetahui kondisi tubuh bagian dalam Khoirul. “Nantinya hasil ronsen kita akan konsulkan ke dokter ortopedi, utamanya pada bagian kedua lutut,” kata Andika.
Kepala Penerangan Korem 061/Surya Kencana Mayor Inf. Ermansyah mengatakan granat meledak itu diduga merupakan granat jenis GLM. “Menurut informasi sementara di lapangan, itu merupakan sejenis granat GLM,” kata Ermansyah melalui keterangan pers yang diterima Tempo, Kamis 14 Februari 2019.
Baca: Kronologis Tiga Anak Korban Granat Meledak: Dipukul Hingga Meledak
Ermansyah mengatakan, kronologis granat meledak ini adalah ketiga anak itu bermain ke daerah lapangan tembak milik TNI, dan menemukan granat GLM yang masih aktif di gunung kapur yang berada dalam kawasan latihan militer tersebut. “Kemudian dibawa ke rumah dan dibuat mainan, dengan dipukul-pukul hingga mengakibatkan terjadinya ledakan,” kata Ermansyah.