Munajat 212, Rombongan Madura Harap Rakyat Tak Terbelah Politik

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Ali Anwar

Kamis, 21 Februari 2019 18:27 WIB

Peserta Munajat 212 mulai memadati area Monumen Nasional, Jakarta Pusat, 21 Februari 2019. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Peserta Munajat 212 mulai menempati area depan panggung acara di Monumen Nasional, Kamis, 21 Februari 2019. Salah satunya, Bulan Farida, peserta munajat yang berasal dari Madura, Jawa Timur.

Baca juga: Dinas Lingkungan Hidup Kerahkan 300 Personel untuk Munajat 212

Wanita berusia 44 tahun, itu tiba di Jakarta tadi malam bersama 18 anggota keluarganya. "Keluarga saya datang memang ingin ikut munajat malam ini," kata Farida saat ditemui.

Sebelum tiba di kawasan Monas, Farida berserta keluarganya pergi berziarah ke kawasan Luar Batang, Jakarta Utara. Kedatangannya ke Jakarta sekaligus untuk berwisata religi.

Ia mengatakan keluarganya bakal langsung pulang ke Sampang, Madura, nanti malam setelah acara munajat selesai. "Kami kebetulan sewa mobik Elf. Jadi bisa langsung pulang nanti malam," ujarnya.

Advertising
Advertising

Dalam munajat ini, ia berdoa agar Indonesia bisa terus berkembang dan rakyatnya makmur. Keluarga Bulan menyatakan akan mengikuti rangkaian acara munajat sampai selesai.

Bahkan, gerimis yang turun di kawasan Monas tak menyurutkannya pindah dari tempat duduknya. "Kami datang jauh-jauh memang mau melihat dan merasakan langsung acara ini. Jadi hujan tidak masalah, insya Allah keluarga kami kuat," ujarnya.

Kerabat Bulan, M. Hasan, mengatakan keluarga besarnya sering mendatangi acara kegiatan keagamaan dan ziarah ke makam-makan ulama. "Kami anggap munajat dan ziarah sesuatu yang penting untuk mendekatkan diri kepada Allah."

Baca juga: Anies Baswedan Dijadwalkan Hadiri Munajat 212

Selain itu, ia berharap tahun politik ini Indonesia bisa terus aman dan masyarakatnya mau menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa. Rakyat Indonesia, kata peserta Munajat 212, itu berharap jangan sampai terbelah hanya karena berbeda pilihan politik. "Tahun ini semua calon pemimpinnya baik. Jadi siapa pun yang terpilih pasti baik untuk Indonesia," ujarnya. "Jangan sampai berbeda pilihan membuat kita terbelah."

Berita terkait

Pencuri Motor Milik Polwan di Bangkalan Tertangkap, Berulang Kali Bobol Kos-kosan

6 hari lalu

Pencuri Motor Milik Polwan di Bangkalan Tertangkap, Berulang Kali Bobol Kos-kosan

Kedua pencuri motor itu mengaku sudah beberapa kali membobol kos-kosan sekitar kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Baca Selengkapnya

Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

8 hari lalu

Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

Petasan yang hendak dibawa ke rumah calon mempelai wanita tersebut meledak hingga menghancurkan rumah dan menewaskan seorang kerabat.

Baca Selengkapnya

Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

9 hari lalu

Tradisi Unik Lebaran Ketupat di 5 Daerah, Salah Satunya Madura Rayakan Tellasan Topak

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi yang berbeda untuk merayakan lebaran ketupat yang biasanya pada 7 atau 8 syawal.

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

11 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

Hindari Urusan Politik, Anies Baswedan Disebut Masih Fokus Silaturahmi Lebaran

17 hari lalu

Hindari Urusan Politik, Anies Baswedan Disebut Masih Fokus Silaturahmi Lebaran

Anies Baswedan tengah berfokus pada urusan internal dan silaturahim hari raya Idulfitri 2024.

Baca Selengkapnya

JPMorgan Ingatkan Amerika Serikat Hadapi Risiko Geopolitik dan Dalam Negeri

19 hari lalu

JPMorgan Ingatkan Amerika Serikat Hadapi Risiko Geopolitik dan Dalam Negeri

JPMorgan ingatkan Amerika Serikat sedang menghadapi kuburan risiko buntut dari ketegangan geopolitik dunia dan polarisasi politik dalam negeri

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

32 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Politik Indonesia

35 hari lalu

Dagang Sapi Politik Indonesia

Politik Indonesia tak kunjung lepas dari "politik dagang sapi"-istilah bagi-bagi kekuasaan di kalangan elite partai melalui kursi kabinet.

Baca Selengkapnya

Instagram Mulai Membatasi Konten Politik

35 hari lalu

Instagram Mulai Membatasi Konten Politik

Instagram akan membatasi konten politik dari konten yang tidak diikuti pengguna secara default.

Baca Selengkapnya

MK Terima 2 Gugatan PHPU Pilpres dan 56 Pileg

36 hari lalu

MK Terima 2 Gugatan PHPU Pilpres dan 56 Pileg

Hari terakhir permohonan PHPU. MK terima pendaftaran gugatan Pileg yang paling banyak.

Baca Selengkapnya