Anies: Nama Cawagub DKI Butuh Persetujuan 8 Pimpinan Partai
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Ninis Chairunnisa
Senin, 25 Februari 2019 14:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan proses penyerahan nama calon wakil gubernur atau cawagub DKI Jakarta kepada dirinya membutuhkan persetujuan pimpinan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), yang jumlahnya mencapai delapan orang.
"Ketika diserahkan ke saya harus ditandatangani delapan orang, jadi dua tiap jenjang DPD wilayah Jakarta dan DPP," kata Anies di Monas, Jakarta Pusat, Senin, 25 Februari 2019.
Baca: Gerindra Minta Dua Cawagub DKI Segera Pelajari Masalah Ibu Kota
Anies mengatakan sampai hari Jumat pekan lalu, jumlah tandatangan yang terkumpul baru empat. Artinya butuh persetujuan empat orang lainnya agar nama cawagub sampai kepadanya. Namun sampai siang ini, ia belum juga menerima surat rekomendasi calon Wagub DKI itu.
"Kami tunggu saja. Surat pengantar dari gubernur untuk dewan sudah siap, tinggal isi nama lalu kirim," kata Anies.
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik sebelumnya menyatakan kedua partai bakal menyerahkan surat ke Gubernur DKI Anies Baswedan pada Senin, 25 Februari 2019 pukul 10.00 WIB. Taufik mengatakan penyerahan itu setelah kedua pimpinan beserta sekretaris jenderal DPD menandatangani surat keputusan dua calon gubernur atau cawagub DKI Jakarta.
Baca: PKS dan Gerindra Resmi Putuskan Dua Nama Cawagub DKI
Adapun dua nama yang tercatat dalam surat tersebut adalah Sekretaris DPW PKS DKI Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu. "Sudah sah dua nama," ujar Taufik.
Sebelumnya, PKS menyodorkan tiga calon wagub, yakni Agung Yulianto, Ahmad Syaikhu, dan Ketua Fraksi PKS di DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi. Ketiganya telah mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) cawagub DKI.
Dari hasil uji, menurut Taufik, Suhaimi dianggap tak mampu menjalani tugas sebagai pendamping Anies. Suhaimi harus terdepak dari bursa cawagub DKI. Adapun Suhaimi mengatakan apapun hasil rekomendasi fit and proper test, ia mengaku tak memiliki beban. "Kalau saya tidak masuk, tidak akan menggelinding awal-awalnya. Maka saya masuk biar menggelinding itu," kata dia.