Pejabat Didemosi Anies Beli Atribut Jabatan di Pasar Senen
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Zacharias Wuragil
Rabu, 27 Februari 2019 09:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -TEMPO.CO, Jakarta - Satu hari yang tak luput dari ingatan Isnawa Adji adalah Senin, 25 Februari 2019. Hari itu golongan jabatannya diturunkan atau demosi oleh Gubernur DKI Anies Baswedan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup menjadi Wakil Wali Kota Jakarta Selatan.
Baca:
Anies Baswedan Rotasi Pejabat DKI, Siapa Terkena Penurunan?
"Saya diberi tahu Pak Anies Sabtu lalu setelah menghadiri acara bersih-bersih hutan bakau di Pantai Indah Kapuk," kata Isnawa saat ditemui Tempo di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa 26 Februari 2019.
Seusai menghadap Anies dan sadar hanya punya dua hari untuk pelantikan demosinya, Isnawa langsung melaju menuju Pasar Senen, Jakarta Pusat. Dia belanja sejumlah tanda jabatan, plakat, dan topi. "Waktu beli dikira pedagang kalau saya calon wakil bupati di Kalimantan yang akan dilantik," katanya tersenyum.
Tiba di rumah, Isnawa membongkar kemeja lama saat menjabat sebagai Camat Tambora di Jakarta Barat. Dulu, di era Gubernur Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, karirnya melesat dari seorang camat. Hari itu, Isnawa menyiapkan kembali seragam putihnya itu untuk demosi jadi wakil wali kota.
Baca:
Dimutasi Karena Sertifikat Jokowi, Lurah: Saya Jadi Terkenal
Berbekal atribut yang dibelinya di Pasar Senen, Isnawa mengatakan tak menyoal penurunan eselon yang dialaminya saat ini. Isnawa menyebut memanfaatkan momentum dengan kembali menjadi pelayan masyarakat di level pamong.
Lebih jauh dia mengakui kinerjanya belum optimal sepanjang dua tahun terakhir menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup seperti penilaian yang ditujukan kepadanya. Isnawa juga tak menampik target serapan di dinasnya tak melampaui target.
<!--more-->
Anies menargetkan serapan anggaran Dinas LH pada 2018 yang senilai Rp 3 triliun mencapai 89,09 persen. Namun, kenyataannya, ia hanya dapat mengoptimalkan penyerapan anggaran sebesar 81,20 persen.
Baca:
Lantik 1.125 Pejabat Baru DKI, Anies: Jadilah Pemimpin
Soal serapan anggaran, Isnawa mengaku menemui beberapa kendala teknis sebab ada beberapa pos yang sifat anggarannya tidak tetap atau ad cost. Dia mencontohkan pemeliharaan kendaraan.
"Kalau plafon satu kendaraan dianggarkan Rp 2 juta ternyata kerusakan hanya Rp 700 ribu, ya otomatis tidak semua terserap anggarannya," ucap Isnawa.
Selain itu, ia menyatakan adanya perkiraan anggaran bahan bakar minyak yang meleset. Dalam pos anggaran Dinas Lingkunan Hidup, Isnawa menghitung anggaran untuk BBM diperkirakan tak bersubsidi. Ternyata sebaliknya.
Baca juga:
Alasan Anies Baswedan Turunkan Jabatan Beberapa Eselon II-III
"BBM untuk kendaraan pemerintah kan ada subsidi. Otomatis tidak sesuai plafon," ujarnya.
Senin lalu, menjadi satu dari 1.125 pejabat yang dirotasi Anies. Mereka mulai dari eselon II - IV atau di jabatan lurah, camat, wakil wali kota, hingga kepala dinas. Anies mengatakan rotasi tersebut sebagai bagian dari penyegaran di hampir semua instansi.