DKI Buka Posko Pengaduan Jual Beli Jabatan

Senin, 4 Maret 2019 10:41 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyematkan tanda jabatan baru untuk pejabat eselon III - I di lapangan Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 25 Februari 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta membuka Posko Unit Pemberantasan Pungutan Liar. Posko itu dibuka di kantor Inspektorat tingkat provinsi, lima kota Jakarta, dan Kepulauan Seribu mengikuti tudingan adanya jual beli jabatan yang diungkap seorang anggota DPRD DKI.

Baca:
Anies Baswedan Bakal Copot Pejabat yang Terlibat Praktik Jual Beli Jabatan

Posko Unit tersebut dibuka berdasarkan Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pelaporan Dugaan Penyalahgunaan Wewenang atas Penempatan/Perpindahan Pegawai untuk Menduduki Jabatan Tinggi Pratama, Administrator, dan Pengawas di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Iya saya yang tanda tangan (surat edaran),” ujar Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Michael Rolandi, seperti dikutip dari Koran Tempo edisi Senin 4 Maret 2019. Melalui surat edaran bertanggal 1 Maret 2019 itu, Michael meminta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DKI untuk melaporkan dugaan praktik jual-beli jabatan dari tingkat pimpinan tinggi pratama atau eselon II, eselon III, hingga eselon IV.

Menurut Michael, mereka yang melaporkan adanya indikasi praktek jual-beli itu akan dianggap sebagai korban pemerasan. Adapun yang tak melapor, tapi terbukti terlibat praktik lancung tersebut akan diklasifikasikan sebagai pelaku suap. “Perlindungan atas kerahasiaan identitas pelapor akan diberikan kepada pelapor," seperti dikutip dari surat edaran itu.

Advertising
Advertising

Baca:
5 Hal Tentang Dugaan Jual Beli Jabatan di DKI Era Anies

Michael belum menjelaskan alasan pembukaan Posko Unit Pemberantasan Pungutan Liar itu. Namun, dalam surat edaran itu menyebutkan pembukaan posko karena adanya pemberitaan pada media dan ditengarai adanya pihak yang melakukan pemberian sesuatu atau janji dengan mengharapkan posisi tertentu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah lebih dulu menegaskan akan mencopot pejabat yang terlibat jual beli jabatan. Menurut dia, perilaku pejabat yang memberi sejumlah uang demi memperoleh jabatan merupakan bentuk penyuapan. "Kalau dia tidak lapor dan kemudian hari ketahuan, langsung saya copot, karena berarti itu penyuapan," kata Anies.

Baca:
Anggota DPRD Sebut Jual Beli Jabatan di DKI Baru Sebatas Isu

Sebelumnya, Anggota Komisi Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas menuding adanya jual beli jabatan dalam perombakan 1.125 jabatan eselon II, III, dan IV yang belum lama dilakukan Gubernur Anies Baswedan. "Kami punya banyak kader di bawah. Bahkan lurah-lurah juga banyak yang mengeluh seperti itu," tutur politikus PKB itu.

Masalahnya, Hasbiallah enggan membeberkan siapa saja yang terlibat dalam jual beli jabatan itu. Dia pun tidak mengetahui tarif untuk memperoleh jabatan lurah dan camat.

Berita terkait

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

53 menit lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

2 jam lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

10 jam lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

14 jam lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya

Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

15 jam lalu

Anies Bicara Kemungkinan Duet dengan Ahok di Pilgub Jakarta

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

15 jam lalu

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

16 jam lalu

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

16 jam lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

18 jam lalu

Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

Anies menggelar acara ulang tahun di kediamannya, Pendopo Anies Baswedan, dengan membawa jajanan dari luar.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

21 jam lalu

Hasto PDIP Bilang Begini soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilgub DKI Jakarta

Nama Ahok dan Anies digadang-gadang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Apa kata Hasto PDIP?

Baca Selengkapnya