Saham DKI di Perusahaan Bir Delta Bertambah, Ini Penjelasannya
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Senin, 4 Maret 2019 17:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah DKI Jakarta Riyadi menjelaskan alasan saham DKI Jakarta di perusahaan bir PT Delta Djakarta justru naik.
Baca: Anies: Pelepasan Perusahaan Bir Bagai Proklamasi Kemerdekaan
Kenaikan saham menjadi 26,25 persen dari sebelumnya 23,34 persen ini dipertanyakan karena pemerintahan Anies - Sandiaga semula hendak melepas saham DKI di Delta.
Menurut Riyadi, penambahan terjadi karena ada peleburan saham milik Badan Pengelola Investasi Penanaman Modal (BPIPM) DKI Jakarta yang jumlahnya 2,91 persen.
"BPIPM itu udah ga ada. Itu SKPD Pemprov DKI juga dulunya, tahun 2000-an," ujar Riyadi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 4 Maret 2019.
Soal alasan peleburan saham itu, menurut Riyadi, karena Pemprov DKI tengah bersiap menjual saham PT Delta pada 2019. Jika saham milik BPIPM tak disertakan ke milik Pemprov DKI, maka penjualan saham tak bisa dilakukan.
"Nggak bisa dijual kalau nggak diubah. Jadi bukan berarti Pemprov DKI nambah saham," ujar dia.
Sebelumnya ramai pemberitaan mengenai pertambahan saham milik Pemprov DKI di perusahaan bir PT Delta. Padahal, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno pernah berjanji akan melepas saham Pemprov DKI di perusahaan bir itu saat kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.
Baca: Janji Anies-Sandi Lepas Perusahaan Bir, Ini Kisah Delta Djakarta
Sampai saat ini, janji kampanye Anies Baswedan - Sandiaga Uno untuk melepas saham DKI di perusahaan bir itu belum juga terealisasi. Namun Riyadi menjelaskan pihaknya tengah bersiap menjual saham tersebut pada tahun 2019 ini, salah satunya dengan menyatukan saham milik BPIM dengan Pemprov DKI.