Poster dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berlangsungnya aksi tolak saham bir di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2019. Pendemo meminta agar Gerindra DKI menyampaikan aspirasinya kepada anggota DPRD DKI lainnya yang menolak melepaskan saham DKI di PT Delta Djakarta. TEMPO/Melgi Anggia
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta M. Taufik mengklaim satu persatu fraksi mulai setuju dengan rencana Gubernur Anies Baswedan melepas saham milik Pemprov DKI di perusahaan bir PT Delta Djakarta. Menurut Taufik, persetujuan itu bukan lantaran anggota dewan takut tak terpilih dalam Pemilu 2019.
"Enggak ada urusannya dengan Pilkada atau Pemilu. Dari awal kami memang mendorong (untuk setuju melepas saham)," ujar Taufik di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2019.
Taufik tak menjelaskan fraksi mana saja telah menyetujui rencana Gubernur Anies itu. Dia hanya mengatakan mayoritas anggota dewan memberi persetujuan setelah mendengar penjelasan dan alasannya.
Jumlah saham pemerintah DKI di PT Delta Djakarta sebesar 26,25 persen. Jika saham itu dilepas, pemerintah akan mendapat pemasukan sebesar Rp 1,2 triliun. Anies menilai, uang hasil penjualan saham itu dapat digunakan untuk membangun 100 sekolah dan 100 ribu saluran pipa air bersih baru.
Rencana pelepasan saham ini mendapat penolakan dari sejumlah fraksi DPRD Jakarta. Penolakan itu di antaranya datang dari Ketua Fraksi Partai NasDem Bestari Barus dan Ketua DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Prasetio Edi Marsudi.
Sikap anggota DPRD menuai unjuk rasa pada Jumat lalu. Massa yang tergabung dalam Persatuan Alumni 212 mengecam sikap DPRD itu. Mereka mengancam akan mengerahkan massa lebih banyak, jika Dewan tak mendukung langkah Anies Baswedan melepas saham DKI di perusahaan bir itu.