Ini Cuitan Eks Alumni 212 tentang Anies yang Dilaporkan ke Polisi
Reporter
M Yusuf Manurung
Editor
Zacharias Wuragil
Jumat, 15 Maret 2019 04:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Presidium Alumni 212 yang telah dinonaktifkan, Faizal Assegaf, memberi klarifikasi atas pernyataan-pernyataannya di Twitter tentang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, kicauan di @faizalassegaf dibuat secara sadar atas nama pribadi.
Baca:
Dilaporkan Karena Ujaran Kebencian Kepada Anies, Ini Kata Faizal Assegaf
"Tidak merepresentasikan marga Assegaf. Saya gak masuk di ranah itu," ujar Faizal, Kamis 14 Maret 2019.
Dia menanggapi pelaporan ke polisi atas cuitan-cuitannya itu oleh Fikri Assegaf yang merasa tersinggung dengan Faizal menceramahi Anies ihwal habib. Faizal dinilai mencemarkan nama marga Assegaf karena dibawa-bawa ke ranah politik.
"Ini (cuitan) adalah ujaran kebencian di mana dia membawa satu ras dan dia memecah belah," kata Fikri di Polda Metro Jaya, Kamis 14 Maret 2019.
Baca berita sebelumnya:
Sindir Anies Baswedan, Akun Twitter Ini Dilaporkan ke Polisi
Fikri dan pengacaranya membawa barang bukti berupa tiga lembar kertas yang berisi salinan enam cuitan Faizal yang dipermasalahkan. Beberapa adalah yang dibuat dan diunggah pada 7 Maret lalu. "Kami laporkan atas perkara hate speech," kata Muhammad Daniel, pengacara Fikri.
Seperti berikut ini, beberapa kicauan yang dimaksud,
<!--more-->
"Ingat kau @aniesbaswedan, jgn pernah manfaatkan peran & keberadaan Habaib di negeri ini utk tujuan kepentingan politik dusta mu. Para Habaib punya prinsip yg teguh mendorong NKRI sbg rumah kebhinekaan, kakek2 kami berjuang utk kemanusiaan & cinta kasih tanpa diskriminasi! *FA*,".
Baca:
Eks Alumni 212: Anies Baswedan Manfaatkan Rizieq Shihab
Selanjutnya, "Jgn pernah kau @aniesbaswedan kotori sejarah Habaib di NKRI dgn politik primordialisme kakekmu yg pernah menipu umat demi meraih kekuasaan. Watak licik & haus kekuasaanmu tdk beda dgn kakekmu, AR Baswedan. Fakta sejarah kakekmu, politisi pengusung Arabisme utk kekuasaann*FA*,".
Di media sosial Twitter itu sendiri, pernyataan Faizal telah mengundang kecaman. Faizal menjawab dengan menerangkan peran AR Baswedan, kakek Anies yang belum lama ini diangkat sebagai pahlawan nasional, sebagai pendiri Partai Arab Indonesia di era Presiden Sukarno.
Baca:
Orasi di Reuni Akbar 212, Anies Cerita Sukses Programnya
Menurutnya, partai yang didirikan kakek Anies Baswedan itu menjadi pelopor politik primordialisme atau politik identitas di Indonesia.