Kepala BNN DKI Sanggah Anak Buahnya Ditembaki di Kampung Bahari
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Zacharias Wuragil
Kamis, 21 Maret 2019 17:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional atau BNN DKI Jakarta Johny Latupeirissa membantah dugaan serangan berupa penembakan terhadap personel BNN Jakarta Utara. Dia merujuk kepada peristiwa penggerebekan peredaran narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin malam, 18 Maret 2019.
Baca:
Penggerebekan Narkoba di Kampung Bahari, Petugas BNN Ditembaki
"Tidak benar," kata Johny melalui pesan singkat, Kamis 21 Maret 2019. Johny memang membenarkan adanya bunyi letusan saat petugas BNN datang menggerebek kampung itu. Namun, menurut dia, bunyi tersebut bukan berasal dari tembakan yang diarahkan ke petugas.
Johny menduga bunyi tersebut merupakan bentuk aba-aba di antara warga kampung yang ingin memberitahu bahwa ada petugas yang datang. "Kemungkinan itu peringatan dari mereka dan bunyi letusan tersebut bisa saja dari mercon," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BNN Kota Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Yuanita Amelia Sari menduga personelnya sempat ditembaki dengan senapan angin saat melakukan penggerebekan narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin malam, 18 Maret 2019.
Baca juga:
Gerebek Transaksi Narkoba di Kampung Ambon, Polisi Dilempari Batu
"Sepertinya senapan angin. Kami mendengar letusan seperti itu. Akhirnya kami memberikan tembakan peringatan supaya massa membubarkan diri," kata Yuanita saat dikonfirmasi di Jakarta pada Rabu, 20 Maret 2019.
<!--more-->
Beruntung, tidak ada petugas yang dilaporkan terluka dalam peristiwa tersebut. Menurut Yuanita, perlawanan tersebut disebabkan oleh provokasi target operasi yang berusaha melawan saat akan ditangkap. "Dia memprovokasi masyarakat untuk meminta dilepas," ujarnya.
Simak juga:
Dua Pasal Dakwaan Ancam Steve Emmanuel Masuk Bui Seumur Hidup
Karena khawatir situasi menjadi tidak terkendali dan berimbas pada masyarakat setempat, aparat BNNK akhirnya meminta bantuan dari Polres Metro Jakarta Utara. Polisi kemudian menurunkan 110 personel yang akhirnya berhasil mengendalikan situasi.
Dari hasil operasi tersebut BNNK dan polres menemukan sejumlah senjata tajam dan barang bukti narkoba seperti ganja dan sabu. Sabu yang disita hampir satu kilogram.
Bersama barang bukti itu, sebanyak 12 orang ditangkap. Dua orang diantaranya positif mengonsumsi narkoba dari hasil tes urine. Namun mereka tidak dijadikan tersangka karena hasil penyelidikan menunjukkan mereka bukan bagian dari jaringan pengedar.
Simak juga:
Sidang Dakwaan Kasus Kokain, Steve Emmanuel Pilih Bungkam
"Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, ternyata mereka tidak termasuk jaringan. Berarti mereka adalah pemakai narkoba dan berada di TKP untuk membeli narkoba," kata Yuanita.