Favorit di SNMPTN 2019, Ini Kata Kampus UNJ

Reporter

Imam Hamdi

Selasa, 26 Maret 2019 09:53 WIB

Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), 31 Agustus 2017. TEMPO/Rizki Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah program studi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) naik pamor dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN 2019 yang hasilnya baru saja diumumkan 22 Maret lalu. Tiga di antaranya bahkan memiliki tingkat keketatan atau persaingan tertinggi se-Indonesia.

Baca:
Hasil SNMPTN 2019, Program Studi di UNJ Terfavorit se-Indonesia

Menurut Krisnamurti, juru bicara UNJ, capaian itu berkat universitas terus beradaptasi mengikuti perkembangan zaman. Saat ini, sejumlah program UNJ disebutkannya telah menyesuaikan dengan tantangan revolusi industri 4.0.

"Kami melakukan adaptasi itu dengan banyak mengadakan kolaborasi dan kerja sama seperti pertukaran mahasiswa dan dosen dari universitas di luar negeri," katanya ketika dihubungi, Senin 25 Maret 2019.

Advertising
Advertising

UNJ, kata dia, telah membangun kerja sama dengan Asia University di Taiwan dan universitas yang berada di Jerman dan Cina. "Kami juga melakukan kolaborasi penelitian dengan mereka."

Baca:
Lulus SNMPTN 2019, Mahasiswa Baru UI Harus Tahu Dua Macam Biaya Ini

Selain itu, UNJ juga banyak melakukan kolaborasi dengan dunia industri. Tujuannya, mempersempit jurang antara kebutuhan industri dengan keterampilan atau keahlian yang dicetak di kampus.

Menurut dia, industri saat ini menginginkan sumber daya manusia yang siap kerja. "Industri tidak mau memberi training lagi. Mereka butuh yang sudah lulus dan siap kerja."

Universitas Negeri Jakarta (UNJ), mengadakan Uji Tulis Nasional bagi Sarjana Mengajar Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) pada Sabtu-Minggu, 16 dan 17 Januari 2016. Dok/unj.ac.id KOMUNIKA ONLINE

Untuk menjawab tantangan ini, UNJ mengadakan program praktik kerja lapangan untuk mahasiswanya selama 3-6 bulan di sejumlah industri. Selain itu, mahasiswa juga dibentuk jiwa kemandirian melalui wirausaha. "Ada program kewirausahaan termasuk start-up pula," ujarnya.

Baca:
SNMPTN 2019, Siswa SMAN 8 Bukit Duri Tersebar di UI dan ITB

Berdasarkan hasil SNMPTN 2019, UNJ--sebelumnya bernama IKIP Jakarta--menduduki peringkat 12 PTN paling banyak peminatnya. Berdasarkan data LTMPT, tiga program studi di UNJ nangkring di tiga teratas daftar program studi paling ketat di kelompok sosial dan hukum se-Indonesia. Ketiganya adalah manajemen (0,71 persen), ilmu komunikasi (1,16 persen), dan akuntansi (1,17 persen).

Sedang di kelompok Sains dan Teknologi SNMPTN 2019, Program Studi Pendidikan Matematika menjadi terfavorit di kampus itu dengan persentase pendaftar yang lolos 2,34 persen. Program studi Teknik Informatika Universitas Padjadjaran menjadi yang terketat di kelompok ini dengan angka 1,39 persen.

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

11 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

12 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

16 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

18 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

2 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya