Kisah di Panti Disabilitas: Pilih Jokowi, Coblosnya Gambar Garuda

Rabu, 17 April 2019 21:00 WIB

Penyandang disabilitas mental diarahkan oleh petugas saat mencelupkan jarinya pada tinta usai menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019 di TPS 79 Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 dan 4 Cipayung, Jakarta, 17 April 2019. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Emil adalah seorang penyandang disabilitas mental di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa I Cengkareng. Dia memberi isyarat satu jari ketika ditanya tentang pilihannya dalam Pilpres 2019 hari ini, Rabu 17 April 2019. "Satu," kata pria asal Karawang yang mengaku berusia 30-an tahun itu.

Baca:
Di Panti Disabilitas Mental, Suara Jokowi Unggul Tipis dari Prabowo

Ketika ditanya apakah mengetahui siapa Joko Widodo dan Prabowo Subianto, masing-masing capres, Emil hanya menganggukkan kepala. Ketika ditanya lagi gambar presiden mana yang dicoblos dalam surat suara, Emil tidak menjawab nama. Tapi, "Yang ada gambar Garuda."

Seperti diketahui kertas suara pemilihan presiden tak mencantumkan gambar Garuda yang mencolok, terlebih di bidang gambar Jokow-Ma'ruf. Satu-satunya yang bisa mendekati justru ada di bidang gambar Prabowo-Sandi di sudut logo Partai Gerindra.

Termasuk Emil, ada 492 penyandang disabilitas mental di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa I Cengkareng yang masuk daftar pemilih tetap (DPT). Untuk mereka disediakan tiga tempat pemungutan suara (TPS) dan mereka mulai memilih dari pukul 07.00 hingga selesai pada pukul 11.00.

Advertising
Advertising

Baca:
Pencoblosan, Penyandang Disabilitas Mental Diberi Permen Biar Tenang

Kepala Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1 Maria Margaretha mengatakan para penyandang disabilitas mental di sana sudah diperiksa oleh dokter spesialis kedokteran jiwa (SpKJ) satu per satu sebelum diizinkan untuk memilih. "Kita punya warga binaan 834 orang, tapi yang lolos di DPT (daftar pemilih tetap) 492," kata Maria.

Penyandang disabilitas mental berada di bilik suara guna menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019 di TPS 79 Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 2 dan 4 Cipayung, Jakarta, 17 April 2019. Tempo/Amston Probel

Maria menuturkan, saat pencoblosan, pemilih disabilitas mental harus didampingi oleh orang yang sehari-hari merawat. Jika di dampingi oleh orang asing, warga binaan tidak akan menurut untuk memilih. "Misalnya saya ini, gak mau dia ngikutin," kata Maria.

Baca juga:
Penderita Gangguan Jiwa di Bekasi Nyoblos, Siapa Pilihan Mereka?

Maria mengatakan, selama pemilihan, para pendamping juga harus menjaga emosi pemilih disabilitas agar tetap stabil atau tidak marah-marah. Salah satu caranya, seperti yang dilakukan Maria juga, adalah memberikan permen.

"Habis milih dikasih permen, atau sambil nunggu kasih permen. Kalau terlalu lama menunggu kasihan, mereka bisa marah," kata pemilik gelar dokter gigi itu tentang perilaku penyandang disabilitas mental tersebut.

Berita terkait

Gerindra Masih Timbang Nama yang akan Diusung di Pilgub Jakarta

4 jam lalu

Gerindra Masih Timbang Nama yang akan Diusung di Pilgub Jakarta

Di Pilkada Jawa Timur, Gerindra resmi mengusung Khofifah. Bagaimana dengan daerah lainnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pakar Sebut Dico Ganinduto-Raffi Ahmad Berpotensi Rebut Hati Pemilih di Pilkada Jateng

5 jam lalu

Alasan Pakar Sebut Dico Ganinduto-Raffi Ahmad Berpotensi Rebut Hati Pemilih di Pilkada Jateng

Pakar menilai Raffi Ahmad belum memiliki kinerja politik bagus, tapi Dico Ganinduto menunjukkan kinerja baik sebagai Bupati Kendal.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan sebelum Prabowo Dilantik

5 jam lalu

Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan sebelum Prabowo Dilantik

Orang-orang dekat Prabowo menceritakan bahwa Prabowo berupaya membangun koalisi besar untuk menguasai DPR.

Baca Selengkapnya

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

8 jam lalu

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

8 jam lalu

Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

8 jam lalu

Prabowo Sebut Sukarno Bukan Milik Satu Partai, Apa Tanggapan PDIP?

Basarah menganggap pernyataan Prabowo itu membuktikan keberhasilan PDIP mengembalikan status, peran, dan nama baik Sukarno.

Baca Selengkapnya

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

9 jam lalu

Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

Jokowi dan rombongan direncanakan mendarat di Pangkalan TNI Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan pada Ahad sore.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

10 jam lalu

Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Klaim Tak Ada Komunikasi yang Mandek dengan PDIP

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan tidak ada komunikasi yang macet antara Prabowo dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya

Menantu Jokowi, Bobby Nasution Masuk Bursa Gerindra untuk Pilgub Sumut

10 jam lalu

Menantu Jokowi, Bobby Nasution Masuk Bursa Gerindra untuk Pilgub Sumut

Bobby Nasution mengaku sudah menyampaikan niatnya kepada sejumlah partai untuk maju sebagai calon gubernur.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

12 jam lalu

Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

Di Bundaran HI, Jokowi berhenti sejenak untuk beristirahat dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya

Baca Selengkapnya