TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum atau KPU se-DKI Jakarta melaksanakan salat gaib untuk mendoakan para petugas KPPS, PPS dan PPK yang meninggal saat bertugas.

Ketua KPU DKI Jakarta Betty Epsilon Idroos mengatakan salat gaib ini digelar di masing-masing kantor KPU daerah secara internal. "Salat gaib di masing-masing kantor, internal saja. Waktu disesuaikan," kata Betty saat dihubungi Antara, Jumat, 26 April 2019.

Baca: Kemarin, Petugas KPPS Meninggal Bertambah Menjadi 225 orang

KPU DKI Jakarta mencatat ada empat petugas KPPS di ibu kota yang meninggal dan 28 orang lainnya sakit karena kelelahan setelah menyelenggarakan pemilu pada 17 April lalu.

Anggota KPPS yang meninggal, yakni Rudi Mulya Prabowo (Ketua TPS 009 Kelurahan Pisangan Baru, Jakarta Timur), Sopian (KPPS Kelurahan Krendang, Jakarta Barat), Tutung Suryadi (Ketua KPPS TPS 25 Kelurahan Tangki, Tamansari, Jakarta Barat) dan Muhammad Taufik (KPPS Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat).

Ketua KPU DKI Jakarta sendiri telah mengunjungi rumah duka petugas KPPS yang meninggal. Salah satunya Rudi Mulya Prabowo di Pisangan Baru, Jakarta Timur.

Baca: Petugas KPPS Meninggal Bertambah di Bekasi, Korban Jadi 4 Orang

KPU DKI Jakarta juga telah melakukan penggalangan dana sukarela dari para komisioner, sekretariat dan staf KPU daerah untuk meringankan beban keluarga para anggota KPPS yang meninggal. Betty menyebutkan santunan untuk petugas KPPS yang meninggal dan sakit selama bertugas telah disetujui Kementerian Keuangan.

Setelah ada kabar banyaknya petugas KPPS yang meninggal, salah satunya karena kelelahan, KPU RI telah menginstruksikan jajaran di kabupaten/kota melakukan pemantauan terhadap kesehatan petugas KPPS. Selain, memantau potensi kecurangan saat rekapitulasi tingkat kecamatan.

Sementara itu, Komisioner KPU DKI Jakarta Partono mengatakan salat gaib di wilayahnya akan dilaksanakan oleh seluruh komisioner dan staf KPU masing-masing kota administratif. "Salat dijadwalkan jam 10 sebelum salat Jumat di musala KPU," kata dia.