Polisi Masih Cari CCTV Vandalisme Pagar Transjakarta Saat May Day
Reporter
Adam Prireza
Editor
Dwi Arjanto
Jumat, 3 Mei 2019 18:06 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Polisi masih menyelidiki kasus vandalisme alias perusakan gerhadap pagar pembatas dan separator halte Transjakarta Tosari yang terjadi pada saat peringatan Hari Buruh atau May Day, pada Rabu, 1 Mei 2019 lalu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah video terkait kejadian itu. “Tim saat ini sedang bergerak menyelidiki. Sampai sekarang masih bekerja,” ujar Argo di kantornya pada Jumat, 3 Mei 2019.
Baca : Vandalisme Saat May Day, Anies Baswedan: Silakan Proses Hukum
Selain itu, polisi juga masih mencari kamera pengintai atau Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar halte tersebut. Harapannya, polisi dapat mengidentifikasi identitas pelaku lewat tekaman tersebut. “Kami sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI soal CCTV itu,” ucap Argo.
Sebelumnya, PT Transjakarta melaporkan perusakan pagar dan separator di tengah perayaan May Day di Jakarta tersebut ke Polda Metro Jaya. Pihak Transjakarta menyerahkan pengusutan tersebut kepada pihak kepolisian.
Diketahui, kericuhan kecil terjadi dalam aksi peringatan Hari Buruh atau May Day 2019 di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu, yang mengakibatkan pagar pembatas Halte Bus Transjakarta Tosari rusak.
Kericuhan tersebut disebabkan oleh massa yang berusaha menerobos barikade polisi, Rabu sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Akibatnya, aksi saling dorong tak terhindarkan, polisi bertahan dengan tamengnya menghindari amukan massa pada saat May Day 2019. Aksi saling dorong itu itu merembet ke vandalisme berupa perusakan pagar Halte Transjakarta Tosari.
Simak juga :
Gesekan Massa May Day dan Polisi Membuat Pagar Transjakarta Rusak
Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan pihaknya akan segera memperbaiki kerusakan pagar halte Tosari serta membersihkan coretan di separator Transjakarta. Dia memastikan, karyawan Transjakarta yang tergabung dalam serikat pekerja tak terlibat dalam aksi perusakan dan vandalisme aset publik saat May Day tersebut.