Cegah Ojek Online Dijadikan Kurir Narkoba, BNN Gandeng Grab

Reporter

Imam Hamdi

Rabu, 8 Mei 2019 06:57 WIB

Kepala BNN Heru Winarko (tengah) membawa barang bukti narkoba yang akan dimusnahkan di kantor BNN, Jakarta Timur, 7 September 2018. Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan narkoba, yang merupakan barang bukti dari sepuluh kasus berbeda. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional menggandeng PT Solusi Transportasi Indonesia atau Grab Indonesia untuk mencegah peredaran narkoba. Kepala BNN Heru Winarko mengatakan transportasi online rawan dimanfaatkan sindikat narkoba untuk mendistribusikan barang haram itu ke pembelinya.

"Jasa penitipan ojek online ini yang rawan dimanfaatkan sindikat narkoba," kata Heru dalam penandatangan nota kesepahaman antara BNN dengan Grab Indonesia di kantor BNN, Jakarta Timur, Selasa, 7 Mei 2019.

Baca: 400 Kg Ganja Disita di Depok, BNN: Dikendalikan dari Sebuah Lapas

Heru menuturkan Grab Indonesia mempunyai mitra pengemudi hingga 5 juta orang di Indonesia. Menurut dia, jumlah pengemudi yang banyak itu harus membantu BNN dalam proses pencegahan dan pemberantasan narkoba.

BNN, kata Heru, akan mendorong Grab Indonesia menyediakan layanan pencegahan di aplikasinya untuk meminimalisir penyelundupan barang haram itu. Ia mengatakan kerja sama yang dilakukan BNN juga tidak hanya bertujuan untuk Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) saja.

Advertising
Advertising

"Melainkan meningkatkan pemahaman kurir Grab tentang bahaya penyelundupan narkoba yang bisa menyeret dirinya," kata Heru.

Jika pengemudi Grab ragu dengan barang yang akan mereka antar, maka sebaiknya mereka bisa berkoordinasi dengan BNN untuk memeriksanya. "Apabila ada barang mencurigakan bingung mau lapor ke mana. Ini yang akan menjadi salah satu kerjasama kami kedepannya," kata dia.

Pengemudi ojek online menunggu penumpang di Stasiun Palmerah, Jakarta, Kamis, 21 Maret 2019. Keberadaan ojol dinilai dapat menyebabkan kemacetan di sejumlah titik saat menjemput penumpang. TEMPO/Muhammad Hidayat

Heru mengatakan BNN pernah mendapatkan informasi adanya barang mencurigakan di kargo bandara. Setelah mendapatkan informasi itu, BNN langsung melakukan penindakan dan menangkap jaringannya. "Jadi kami ingin tidak hanya barang bukti saja, tapi juga jaringannya," ujarnya.

Menurut Heru, penyedia aplikasi harus waspada terhadap sindikat jaringan narkoba yang memanfaatkan mereka. "Sebab, modus operandi sindikat narkoba semakin beragam," kata dia.

Baca: Ojek Online Kurir Narkoba Masuk Jaringan Modus Tempel

Head of Public Affairs Grab Indonesia, Tri Sukma Anreianno, menyadari adanya potensi besar ojek online dimanfaatkan untuk mengantar narkoba kepada pembelinya. "Kami mau bekerja sama agar kami ke depannya memiliki prosedur yang lebih baik dalam pencegahannya," ujarnya.

Grab Indonesia, kata dia, telah banyak memecat mitra mereka yang terlibat dalam peredaran narkoba. Sebab, salah satu kode etik Grab Indonesia adalah pengemudi diharamkan menggunakan atau mengedarkan narkoba. "Kalau ketahuan langsung diputus mitra," ujarnya.

Berita terkait

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

20 jam lalu

Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

23 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

1 hari lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

2 hari lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

2 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

3 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

4 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

5 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

5 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya