Saksi Tak Hadir, Sidang Mafia Bola Joko Driyono Ditunda

Kamis, 9 Mei 2019 18:31 WIB

Mantan Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono tiba di PN Jakarta Selatan dengan tangan diborgol untuk menjalani sidang perdana kasus dugaan penghilangan barang bukti pengaturan skor, Senin, 6 Mei 2019. Dalam kasus ini, ia disangka memerintahkan anak buahnya untuk merusak sejumlah dokumen yang berkaitan dengan beberapa peristiwa yang diinvestigasi oleh Satgas Antimafia Bola Polri. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang kasus penghilangan barang bukti praktek mafia sepak bola dengan terdakwa Joko Driyono hari ini terpaksa ditunda. Sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan itu tak bisa digelar karena saksi berhalangan hadir.

Baca: Mantan Pemain Timnas Soal Joko Driyono: Semua Orang Pernah Salah

“Saksi berhalangan hadir karena sedang tugas di tempat lain. Kebetulan saksi yang dipanggil adalah dari Polda Metro Jaya,” kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sigit Hendradi dalam persidangan, Kamis, 9 Mei 2019.

Hakim Ketua Kartim Haerudin pun memutuskan persidangan Jokdri, sapaan Joko Driyono, ditunda dan dilanjutkan kembali pada 28 Mei 2019 mendatang.

Alasannya, Kartim hendak menjalani ibadah serta hakim anggota lainnya memiliki jadwal persidangan lain. “Setelah tanggal 28 nanti, sidang akan dilakukan seminggu dua kali. Biar cepat perkara ini,” tutur Kartim.

Sebelumnya, pada sidang perdana JPU mendakwa Jokdri dengan Pasal 363 ayat 1 ke-3 dan ke-4 KUHP, Pasal 235 jo pasal 231 Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, Pasal 235 jo Pasal 233 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. "Ancaman hukumannya penjara selama tujuh tahun," kata Jaksa Penuntut Umum Sigit Hendradi dalam sidang.

Jokdri didakwa telah melakukan kejahatan dengan maksud menutupi atau menghalangi, atau mempersulit penyidikan. Ketika itu dia menjabat Plt ketua Umum PSSI.

Selain itu, dia didakwa karena menghancurkan, menghilangkan, menyembunyikan barang-barang atau berkas kejahatannya. Joko Driyono mengambil kepingan Digital Video Recorder (DVR) atau perangkat penyimpan rekaman video CCTV dan satu unit Laptop HP Note Book.

Advertising
Advertising

Kedua barang bukti tersebut diambil dari ruang kantor PT Liga Indonesia di Gedung Rasuna Office Park Jalan Taman Rasuna Timur, Menteng Atas Setiabudi, Jakarta Selatan, pada 1 Februari 2019, sekitar pukul 01.00.

Baca: Ini Skenario Gagal Joko Driyono Curi Barang Bukti Pengaturan Skor

Dalam menjalankan kejahatannya itu, menurut Sigit, Joko Driyono dibantu oleh dua anak buahnya, yakni Muhamad Mardani Morgot dan Herwindyo. Jokdri menyuruh Mardani mengambil barang bukti kepingan DVR CCTV dan sebuah laptop HP Note Book dari dalam ruang kerjanya yang telah diberi garis polisi. "Bahwa dalam melakukan perbuatan tersebut terdakwa tidak memiliki izin dari penyidik Satgas Antimafia Sepak Bola,” ujar Jaksa Sigit.

Berita terkait

Bareskrim Limpahkan Kasus Match Fixing Mafia Bola Liga 2 ke Kejari Sleman

18 Januari 2024

Bareskrim Limpahkan Kasus Match Fixing Mafia Bola Liga 2 ke Kejari Sleman

Bareskrim mengirim 7 tersangka kasus mafia bola Liga 2 ke Kejaksaan Negeri Sleman lantaran berkasnya sudah masuk tahap II.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Apresiasi Langkah Polri Perangi Judi Online dan Mafia Bola, Ini Harapannya

15 Desember 2023

Presiden Jokowi Apresiasi Langkah Polri Perangi Judi Online dan Mafia Bola, Ini Harapannya

Presiden Jokowi mengapresiasi upaya Polri dalam memberantas judi online dan mafia sepak bola.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Jempol Penanganan Mafia Bola: Sangat Bagus

14 Desember 2023

Jokowi Beri Dua Jempol Penanganan Mafia Bola: Sangat Bagus

Presiden Jokowi mengapresiasi penanganan mafia bola oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Polri.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: PSSI Siap Diinvestigasi untuk Ungkap Kasus Mafia Bola dan Match Fixing di Indonesia

14 Desember 2023

Erick Thohir: PSSI Siap Diinvestigasi untuk Ungkap Kasus Mafia Bola dan Match Fixing di Indonesia

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan pemberantasan mafia bola dan pengungkapan match fixing di Liga Indonesia tidak pandang bulu.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: Upaya Pemberantasan Mafia Bola Telah Memasuki Babak Baru

13 Desember 2023

Erick Thohir: Upaya Pemberantasan Mafia Bola Telah Memasuki Babak Baru

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan bahwa upaya pemberantasan mafia sepak bola kini telah memasuki babak baru.

Baca Selengkapnya

Polri Tetapkan 8 Tersangka Kasus Match Fixing Liga 2

13 Desember 2023

Polri Tetapkan 8 Tersangka Kasus Match Fixing Liga 2

Kepala Satgas Antimafia Bola Asep Irjen Asep Edi Suheri mengatakan pihaknya telah menetapkan 8 tersangka dalam kasus match fixing di Liga 2 2018.

Baca Selengkapnya

Kata Erick Thohir Soal Penetapan 2 Tersangka Baru dalam Kasus Pengaturan Skor Liga 2

13 Oktober 2023

Kata Erick Thohir Soal Penetapan 2 Tersangka Baru dalam Kasus Pengaturan Skor Liga 2

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan hukuman larangan berkecimpung menanti para tersangka pengaturan skor Liga 2. Kepolisian masih kumpulkan bukti.

Baca Selengkapnya

Klub Liga 2 yang Terlibat Match Fixing Gelontorkan Dana hingga Rp 800 Juta untuk Suap Wasit

12 Oktober 2023

Klub Liga 2 yang Terlibat Match Fixing Gelontorkan Dana hingga Rp 800 Juta untuk Suap Wasit

Kepala Satgas Antimafia Bola Polri Asep Edi Suheri mengatakan ada kemungkinan dana untuk suap wasit lebih dari Rp 800 juta di kasus match fixing ini.

Baca Selengkapnya

Satgas Antimafia Bola Polri Jelaskan Peran 2 Tersangka Baru Match Fixing Liga 2 2018

12 Oktober 2023

Satgas Antimafia Bola Polri Jelaskan Peran 2 Tersangka Baru Match Fixing Liga 2 2018

Satgas Antimafia Bola menungkap dua tersangka baru dalam kasus match fixing Liga 2 2018 berinisial VW dan DR.

Baca Selengkapnya

Satgas Antimafia Bola Polri Ungkap Klub Terlibat Match Fixing Masih Main di Liga 1

12 Oktober 2023

Satgas Antimafia Bola Polri Ungkap Klub Terlibat Match Fixing Masih Main di Liga 1

Kepala Satgas Antimafia Bola Asep Edi Suheri mengungkapkan klub yang terlibat match fixing Liga 2 habiskan uang hingga Rp 800 juta.

Baca Selengkapnya