Karangan Bunga Kirim Pesan untuk Polisi dan 'Mujahid'
Reporter
M Julnis Firmansyah
Editor
Zacharias Wuragil
Sabtu, 25 Mei 2019 14:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tujuh karangan bunga berdiri berjajar di Jalan Agus Salim atau tepatnya di belakang Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Sabtu, 25 Mei 2019. Karangan-karangan bunga itu ditujukan bagi mereka yang telah meninggal di antara bentrokan yang terjadi antara massa perusuh dan aparat polisi 21-22 Mei 2019.
Baca:
Keluarga Korban Aksi 22 Mei Terima Karangan Bunga Anies Baswedan
Mereka yang meninggal dianggap sebagai mujahid pro demokrasi. Ini seperti yang tertulis pada satu karangan bunga duka cita asal Komunitas Anak Perantau Pontianak. Ada pula dari Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi yang menulis pesan berduka atas berpulangnya pejuang demokrasi Indonesia.
Karangan bunga dari Rumah Aspirasi Prabowo-Sandi terlihat sudah rusak. Kerusakan terlihat di bagian nama Prabowo yang sudah dicopot seseorang.
Selain jajaran tujuh karangan bunga itu, tampak dua karangan bunga lain di Jalan M.H. Thamrin dekat Gedung Bawaslu. Tepatnya, dekat dengan posisi para polisi yang tengah berjaga. Karangan-karangan bunga di sini ditujukan kepada para aparat.
"Terima kasih TNI-Polri yang tak kenal lelah menjaga ketertiban dan keamanan Jakarta dari para perusuh," bunyi ucapan dari satu karangan bunga bertanda Pecinta NKRI.
Sebelumnya, pada 21 - 22 Mei 2019, kerusuhan pecah dari demonstrasi menolak pemilu di depan Gedung Bawaslu. Kerusuhan merambat hingga ke Tanah Abang, Slipi, dan Jalan Sabang.
Bentrokan antara massa dan polisi itu mengakibatkan korban luka-luka dari kedua belah pihak, yang jumlahnya mencapai 737 orang. Selain korban luka, Dinas Kesehatan DKI mencatat ada delapan yang meninggal di antara kerusuhan yang terjadi.