Sejumlah masyarakat menimmati makanan kerak telor pada acara lebaran Betawi di Setu Babakan, Jakarta Selatan, 28 Juli 2018. Lebaran Betawi juga dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno. Tempo/Fakhri Hermansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Makanan khas Betawi, kerak telor, menjadi jajanan favorit para pengunjung di arena Pekan Raya Jakarta atau PRJ. Makanan yang terbuat dari ketan, telur, dan kelapa sangrai ini memang selalu ada di acara yang juga dikenal dengan Jakarta Fair.
Setidaknya terdapat sekitar 50 pedagang kerak telor yang tersebar di area PRJ di JIExpo, Kemayoran. Sejumlah pengunjung PRJ terlihat mampir untuk membeli makanan bercita rasa gurih dan manis itu.
"Saya suka kayak makan telur dan nasi disatuin gitu, enak rasanya," kata Anna yang ditemui saat membeli kerak telor di PRJ, Sabtu, 15 Juni 2019.
Anna mengatakan jajanan Betawi itu sudah menjadi makanan favorit yang pasti dibelinya setiap ia datang ke Jakarta Fair.
Ilustrasi pedagang kerak telor. TEMPO/Aditia Noviansyah
"Saya orang Jakarta, saya selalu datang ke Jakarta Fair. Tidak hanya berburu diskon, saya berburu makanan juga, ya salah satunya kerak telor ini," kata wanita yang berasal dari Sunter, Jakarta itu.
Berbeda dengan Anna yang sudah menggemari kerak telor, Surti yang baru mencoba jajanan itu mengaku tercengang.
"Ini kan pipih, saya kira cuma untuk camilan tahunya bisa buat kenyang ya," kata wanita yang berasal dari Solo itu.
Penikmat kerak telor lainnya, Amel mengatakan makanan yang dibuat di atas tungku arang itu adalah warisan kuliner yang harus diketahui anak-anaknya.
"Kerak telor kan makanan khas Betawi dan orang Jakarta, ya ini warisan yang bisa saya kenalkan ke anak- anak saya," kata ibu dua anak itu.
Kerak telor di Pekan Raya Jakarta dijual mulai dari Rp20.000 per porsi untuk yang menggunakan telur ayam dan Rp25.000 per porsi untuk telur bebek sebagai bahan dasarnya.