Taufik Jelaskan Kontribusi 15 Persen Pulau Reklamasi Era Ahok

Rabu, 19 Juni 2019 19:26 WIB

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengunjungi Ahmad Dhani di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, 1 Februari 2019. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPRD Jakarta Mohamad Taufik mengungkapkan mengapa Dewan menolak kontribusi 15 persen NJOP dari pengembang pulau reklamasi kepada pemerintah DKI di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dia sekaligus menjelaskan alasan pembahasan Rancangan Perda Rancangan Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) dan Raperda Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis (RTRKS) Pantura Jakarta tak kunjung rampung sejak era Ahok sampai sekarang.

Politikus Partai Gerindra itu menerangkan bahwa DPRD tak kunjung menyelesaikan Raperda RZWP3K dan Raperda RTRKS Pantura Jakarta karena Gubernur Anies Baswedan telah menyetop proyek reklamasi. Jika kedua raperda itu dilanjutkan pembahasannya, menurut dia, itu sama saja dengan melanjutkan pembangunan 13 pulau reklamasi.

Baca: Anies Tak Akan Cabut Pergub Reklamasi Ahok, Alasannya?

Dia mengakui bahwa dengan tak ada Perda RZWP3K dan RTRKS Pantura Jakarta akan menghilangkan potensi pendapatan dari kontribusi pengembang sebesar 15 persen dari NJOP lahan yang dikelola. Namun, pemerintah DKI pada era Gubernut Ahok sudah memiliki perjanjian dengan pengembang PT Agung Podomoro Land soal kompensasi pulau reklamasi. Kompensasi tersebut, Taufik menilai, dapat menjadi potensi pemasukan untuk DKI menggantikan kontribusi tadi.

"Jadi, kalau enggak ada perdanya (kontribusi), kembalikan ke perjanjiannya. Kan ada perjanjiannya," ujar Taufik hari ini, Rabu, 19 Juni 2019. Namun, dia tak menjelaskan secara rinci perjanjian DKI dengan PT Agung Podomoro Land yang dimaksudnya.

Taufik menanggapi pernyataan Ahok yang mengungkit sikap politiknya yang menolak kontribusi 15 persen dalam pembahasan dua raperda tentang reklamasi. Ahok mengatakan penolakan anggota Dewan atas kontribusi tersebut membuat Raperda RZWP3K dan Raperda RTRKS Pantura Jakarta tak kunjung rampung sampai saat ini.

"(Pembahasan raperda) Itu yang di sandera oknum DPRD. Hanya (karena) pasal soal 15 persen, DPRD tidak mau ketok palu, khususnya Taufik cs dan Sanusi," ujar Ahok saat dihubungi hari ini, Rabu, 19 Juni 2019.

Ahok bahkan mencurigai sejumlah anggota Dewan waktu itu ingin menekan pengembang pulau reklamasi. Dampak dari pembahasan raperda yang tak kunjung rampung, kala itu Ahok tak bisa menerbitkan IMB untuk ratusan bangunan di pulau reklamasi.

Baca juga: Kasus Reklamasi Pulau, Ahok Diperiksa di Mako Brimob

Belakangan, Gubernur Anies Baswedan menerbitkan IMB untuk bangunan di Pulau D yang sekarang diubah namanya menjadi Pantai Maju. Anies menelurkan kebijakan itu berpijak pada Pergub 206 Tahun 2016 tentang Panduan Rancang Kota yang dikeluarkan oleh Ahok, bukan berlandaskan Perda RZWP3K dan RTRKS. Kedua raperda itu ditarik oleh DKI dengan janji akan diperbaiki sebelum diserahkan kembali kepada DPRD.

Ahok mempertanyakan kebijakan Anies di puloau reklamasi itu. Menurut Ahok, penerbitan IMB menggunakan pergub itu sama saja menghilangkan potensi pendapatan daerah dari kontribusi 15 persen. "Anies memang hebat, bisa tidak mau 15 persen buat bangun DKI. Sama halnya dengan oknum DPRD yang menolak ketok palu perda karena pasal 15 persen kontribusi tambahan," ujar Ahok.

M. JULNIS FIRMANSYAH

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

12 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

3 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

5 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

34 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

34 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

49 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

52 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

53 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

53 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

57 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya