610 Kasus DBD Terjadi di Bekasi Awal 2019

Senin, 24 Juni 2019 10:17 WIB

Pasien demam berdarah dengue (DBD) dirawat di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Kamis, 24 Januari 2019. Tempo/Adi Warsono

TEMPO.CO, Bekasi - Penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bekasi mencapai 610 kasus selama lima bulan terakhir. Angka itu tercatat dari Januari hingga Mei 2019.

Baca: Dinas Kesehatan DKI Petakan Sekolah Rawan DBD

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati di Bekasi, Senin mengatakan, pada Januari 2019 lalu jumlah penderita penyakit ini mencapai 75 orang. Lalu pada Februari angkanya menurun jadi 53 kasus.

Pada bulan Maret angkanya melonjak hingga 200 kasus. Pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya pencegahan di lingkungan masyarakat sehingga pada April angkanya kembali turun menjadi 152 kasus.

"Terakhir bulan Mei kembali turun dibanding bulan sebelumnya menjadi 130 kasus, sehingga bila ditotal ada 610 kasus dari Januari-Mei 2019," ujarnya.

Dezi mengatakan, penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk aides aegypti. Pemerintah daerah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan wabah penyakit ini.

Advertising
Advertising

Selain melalui pengasapan atau fogging, pemerintah juga telah membentuk 80 lebih kader jumantik di seluruh puskesmas yang ada. Mereka bertugas di 56 kelurahan yang ada di Kota Bekasi.

Menurutnya, kader jumantik bertugas melakukan pengawasan dan sosialisasi tentang bahaya DBD ke rumah-rumah warga. Bahkan kader jumantik wajib memberantas jentik nyamuk bila ditemukan di permukiman warga.

"Kami juga minta kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya, terutama yang tinggal berdekatan dengan kebun. Warga juga membersihkan barang-barang atau suatu tempat di rumahnya dari genangan air karena berpotensi menjadi sarang nyamuk," katanya.

Meski penyakit ini mematikan, namun pemerintah daerah mencatat belum ada yang sampai meninggal dunia akibat wabah ini. Mereka langsung mendapat perawatan di rumah sakit milik pemerintah maupun swasta begitu dinyatakan terkena DBD.

"Gejala yang timbul dari penyakit ini seperti demam tinggi, timbul ruam merah di kulit dan menurunnya trombosit darah hingga di bawah 100.000/mm3," imbuhnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan, pihaknya juga sudah meminta rumah sakit swasta selalu intens menjalin koordinasi. Salah satunya, terkait laporan kasus DBD yang baru saja terindikasi ataupun yang sudah positif.

"Kita juga berusaha komunikasi ke semua rumah sakit swasta agar kasus DBD ini bisa terlaporkan 1X24 jam, sehingga pemetaan dan pencegahan di lapangan bisa lebih mudah dilakukan," kata Tanti.

Baca: Dinkes: Jumlah Kasus DBD Awal 2019 Hampir Samai Sepanjang 2018

Berdasarkan data yang diperoleh, penderita DBD pada tahun 2017 mencapai 699 kasus, kemudian pada tahun 2018 turun menjadi 629 kasus. Dalam penyakit demam berdarah ada empat jenis penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aides, yakni DEN-1, DEN-2, DEN-3 serta DEN-4.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

9 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

16 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

1 hari lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

1 hari lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

2 hari lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

2 hari lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

3 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya