RS Polri: Korban Kerusuhan 22 Mei yang Dirawat Tinggal Markus Ali

Reporter

Imam Hamdi

Rabu, 3 Juli 2019 09:19 WIB

Situasi Musala Al Huda dan lahan kosong milik Smart Service Parking di Kampung Bali, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Mei 2019. TEMPO/M Yusuf Manurung.

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Sakit Polri Kramatjati masih merawat seorang korban kerusuhan 22 Mei. Kepala Rumah Sakit Polri Kramatjati Brigadir Jenderal Musyafak mengatakan korban yang masih dirawat adalah Markus Ali.

"Status trauma beratnya karena cedera kepala, sudah teratasi. Sekarang sudah sadar dan kooperatif," kata Musyafak pada Senin, 1 Juli 2019.

Baca: Isa dan Iyo, Catatan Tambahan Kekerasan Brimob di Kampung Bali

Markus menjadi salah satu orang yang ditangkap oleh polisi karena disangka bagian dari massa pelaku kerusuhan 22 Mei. Bersama Markus, ada tiga pemuda lainnya yang ditangkap dengan sangkaan sama dari lokasi yang sama, yakni area parkir Masjid Al Huda, Kampung Bali, Tanah Abang.

Berdasarkan dari keterangan beberapa saksi yang ditemui Tempo saat penangkapan 23 Mei lalu, Markus diduga adalah korban pengeroyokan dalam video yang viral. Dalam video tersebut, tampak sejumlah anggota Brimob memukuli seorang pria berpakaian hitam di depan Masjid Al Huda, Kampung Bali.

Advertising
Advertising

Musyafak menjelaskan Markus masuk ke rumah sakit dalam keadaan koma. Selain Markus, banyak korban kerusuhan 22 Mei lainnya yang dirawat di RS Polri, termasuk polisi.

Baca: Komnas HAM: Brimob Melanggar HAM di Kampung Bali

Menurut Musyafak, Markus belum bisa keluar rumah sakit dan masih harus mejalani perawatan meski telah sadar. Sebab, ia mengalami infeksi pankreas dan menderita hepatitis. "Jadi yang bersangkutan ada penyakit bawaan," kata dia.

Sedangkan dua orang lainnya, yang dua pekan lalu masih dirawat di RS Polri, yakni Akbar dan Abdul Halim, telah dibawa pulang keluarganya. "Sedangkan untuk Markus Ali sampai sekarang belum ada keluarganya. Hanya temannya saja yang menjenguknya," kata Musyafak.

Musyafak mengatakan rumah sakit akan merawat siapa pun sampai dinyatakan sembuh tanpa memungut biaya. "Baik masyarakat yang menjadi korban, perusuh atau siapa pun dalam kasus 22 Mei kemarin kami rawat secara profesional," ujarnya.

Bahkan, kata Musyafak, Markus Ali sempat dirujuk untuk dirawat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Abdi Waluyo untuk mendapatkan dokter ahli di sana karena masalah infeksi kronis di pankreasnya. "Kami belum bisa pastikan kapan Markus bisa keluar karena kondisinya saat ini masih membutuhkan perawatan," ujarnya.

Berita terkait

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

6 hari lalu

Polisi Periksa Isi Percakapan Brigadir RA dan Istri di Ponselnya, Bakal Diungkap ke Publik

Isi SMS antara istri dan Brigadir RA akan dirilis oleh Polres Metro Jakarta Selatan kepada publik.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

7 hari lalu

Brigadir RA Ditemukan Tewas di Dalam Mobil Alphard di Jakarta Selatan, Polisi Duga Bunuh Diri

Polisi menyimpulkan sementara Brigadir RA tewas karena bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ayah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek Kehilangan Dua Anaknya

19 hari lalu

Cerita Ayah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Cikampek Kehilangan Dua Anaknya

Dua anak Syaifudin pada akhirnya tak tiba di Ciamis di Idul Fitri tahun ini. Kecelakaan maut membuat keduanya kembali ke Depok, terbujur dalam peti

Baca Selengkapnya

Satu Jenazah Koban Kecelakaan Gran Max di KM 58 Tol Cikampek Berhasil Terindentifikasi Melalui Gigi

22 hari lalu

Satu Jenazah Koban Kecelakaan Gran Max di KM 58 Tol Cikampek Berhasil Terindentifikasi Melalui Gigi

Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto menyebut satu jenazah korban kecelakaan di Tol Cikampek diidentifikasi melalui gigi

Baca Selengkapnya

Identifikasi Korban Tewas di Jalur Contraflow Tol Cikampek, Guru Besar Unpad Jelaskan Prosesnya

23 hari lalu

Identifikasi Korban Tewas di Jalur Contraflow Tol Cikampek, Guru Besar Unpad Jelaskan Prosesnya

Guru Besar Unpad ingatkan kepada polisi untuk tidak terburu-buru dalam melakukan proses tes DNA terhadap para korban tewas di jalur contraflow itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Polda Jabar Serahkan 11 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek ke RS Polri

23 hari lalu

Alasan Polda Jabar Serahkan 11 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek ke RS Polri

Polda Jawa Barat telah mengirimkan 11 jenazah korban kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek ke RS Polri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Polisi Bakal Tes DNA 11 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek

24 hari lalu

Polisi Bakal Tes DNA 11 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek

Polisi masih mengidentifikasi identitas 11 jenazah korban kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Tes DNA akan dilakukan.

Baca Selengkapnya

11 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Terbakar 90-100 Persen

24 hari lalu

11 Jenazah Korban Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Terbakar 90-100 Persen

RS Polri telah menerima 13 kantong jenazah korban kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Polisi kesulitan identifikasi identitas korban.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat Laki-laki Membusuk di Depok, Baru 3 Minggu Ngontrak di Cimanggis

54 hari lalu

Penemuan Mayat Laki-laki Membusuk di Depok, Baru 3 Minggu Ngontrak di Cimanggis

Dari hasil olah TKP di kontrakan korban di Depok, barang-barang tidak ada yang hilang dan kondisi kontrakan dalam keadaan terkunci.

Baca Selengkapnya

Korban Kekerasan Seksual Diduga Dilakukan Rektor Universitas Pancasila Jalani Tes Psikologi Forensik Hari Ini

27 Februari 2024

Korban Kekerasan Seksual Diduga Dilakukan Rektor Universitas Pancasila Jalani Tes Psikologi Forensik Hari Ini

RZ dan D korban kekerasan seksual yang diduga oleh Rektor Universitas Pancasila ETH akan menjalani tes psikologi forensik di RS Polri Kramat Jati.

Baca Selengkapnya