Ketua RW 10 Olan Rahadian mengaku mendengar cerita penangkapan tersebut. Namun, kata dia, Iyok bukan warganya. "RW sebelah," kata Olan menunjuk ke RW 09. Namun, saat dikonfirmasi, Sukamto membantah. Belum jelas nasibnya saat ini.
Baca: Kisah dari Video Viral Brimob Brutal: Iyo Belum Kembali
Olan menceritakan, pada 23 Mei 2019, Brimob memang melakukan penyisiran di kampungnya. Namun, warganya tidak ada yang tertangkap. Satu orang yang sempat dibawa dari RW itu bukan Iyok, tapi seorang anggota Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM). Dia luka di bagian kepala karena dipukuli. Anggota FKDM itu dibawa hingga ke gedung Bawaslu sebelum kemudian dilepas kembali.
Amnesty International Indonesia menyampaikan sejumlah tempat yang diduga menjadi lokasi penyiksaan oleh anggota Brimob 21-23 Mei. Salah satunya adalah area Smart Services Parking di Kampung Bali.
Aparat dinilai melakukan penangkapan dengan menggunakan kekerasan fisik yang tidak diperlukan setidaknya terhadap dua orang. Orang yang ditangkap, kata dia, tidak melawan dan tidak berdaya seperti yang diperlihatkan dalam video viral di media sosial.
Korban luka di Kampung Bali disebutkan beragam. Mulai dari lebam di badan dan bocor di bagian kepala. Beberapa saksi yang ditemui Amnesty juga melihat salah satu korban diseret oleh anggota Brimob dengan luka parah dan berdarah dari area parkir itu ke gedung Bawaslu RI. Seluruhnya, Brimob membawa lima orang dari lokasi itu ke Bawaslu.
Sebelum Amnesty, Komnas HAM yang menyimpulkan adanya pelanggaran HAM di Kampung Bali. Komnas ikut menyelidiki rekaman video yang viral dan mendapat verifikasi langsung bahwa penganiayaan benar dilakukan anggota kepolisian dari Kesatuan Brimob.
Baca: Brimob Melanggar HAM di Kampung Bali, Ini Jawab Mabes Polri
Diminta tanggapannya, Kepolisian RI menyatakan masih melakukan investigasi atas dugaan kekerasan yang dilakukan sejumlah personelnya dari satuan Brimob di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Investigasi tertuju pada peristiwa saat personel Brimob menyisir pelaku kerusuhan 22 Mei dan videonya viral.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan investigasi kekerasan oleh Brimob dipimpin Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komisaris Jenderal Moechgiyarto. “Nanti tim investigasi gabungan yang dipimpin Pak Irwasum akan sampaikan hasilnya,” ujar Dedi lewat pesan pendek, Jumat 21 Juni 2019.