Foto kombinasi yang menunjukkan wajah Sutopo Purwo Nugroho pada 1979 (kiri) dan 2018 (kanan). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia pada Ahad, 7 Juli 2019. instagram.com/sutopopurwo
TEMPO.CO, Jakarta- Suharsono, ayahanda almarhum Sutopo Purwo Nugroho, bercerita mengenai kebiasaan baru putranya semenjak divonis kanker paru-paru. Sutopo wafat hari ini, Minggu, 7 Juli 2019, dalam usia 49 tahun, di Rumah Sakit St Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, Cina.
Menurut dia, semenjak sakit Sutopo doyan makan sambel tumpang khas Boyolali atau biasa disebut sambal lethok. Memang sejak Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu divonis mengidap kanker paru, Suharsono meminta istrinya merawat Sutopo dan memasakkan menu favoritnya.
"Terus, kesukaannya makanan khas Boyolali, sambal lethok," ujar Suharsono, 72 tahun, di rumah duka atau kediamanan Sutopo, Perumahan Raffles Hills, Kota Depok, Ahad, 7 Juni 2019.
Suharsono menuturkan, Sutopo memang lebih dekat dengan ibunya. "Masakan ibunya itu, dia cocok."
Sejak dirawat di Guangzhou, dia melanjutkan, Sutopo tidak pernah memperlihatkan tanda-tanda bakal pergi untuk selama-lamanya. Menurut Suharsono, dia malah optimistis Sutopo bisa sehat dan beraktivitas kembali seperti sedia kala. "Tidak ada pesan-pesan yang terakhir karena keyakinan saya, dia sembuh kok," ucap Suharsono.