DKI Tunggu Kepastian Kemenlu untuk Relokasi Pencari Suaka

Kamis, 11 Juli 2019 08:37 WIB

Sejumlah tenda pencari suaka berjejer di trotoar jalan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2019. Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi menyebut para pencari suaka di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat akan dipindahkan ke Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, yang sekaligus menjadi Pelaksana Harian Gubernur, Saefullah mengatakan pemindahan para pencari suaka di trotoar Kebon Sirih, Jakarta Pusat, masih menunggu kepastian dari Kementerian Luar Negeri. Saefullah mengatakan Kemenlu akan menggelar rapat dengan Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) untuk membahas nasib para pengungsi itu.

"Jadi kami sedang menunggu ini, menunggu dari Kemenlu sama UNHCR diskusinya seperti apa, nanti apa yang Pemprov bisa lakukan, kami lakukan," ujar Saefullah di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Juli 2019.

Baca: Alasan DKI Beri Bantuan bagi Pencari Suaka di Trotoar Kebon Sirih

Saefullah mengatakan penertiban para pengungsi yang berjumlah 260 orang itu perlu dilakukan. Sebab, mereka sudah mengokupasi trotoar Kebon Sirih dan mengganggu akses pejalan kaki. Tapi di sisi lain, menurut dia, DKI perlu memerhatikan para pengungsi atas dasar kemanusiaan.

Saat sudah mendapat kepastian dari Kemenlu, kata Saefullah, Pemprov DKI akan merelokasi para pengunsi ke sekitar kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Alasan pemindahan ke sana agar pengungsi dekat dengan kantor UNHCR. "Kami akan dekatkan dengan pusat penampungan mereka di Kalideres, supaya kordinasinya gampang," ujarnya.

Advertising
Advertising

Para pengungsi dari Timur Tengah memadati trotoar Jalan Kebon Sirih sejak pekan lalu. Mereka bermalam di trotoar dengan menggunakan tenda dan alas terpal.

Baca: Pencari Suaka Huni Trotoar Senang Akan Dipindah ke Islamic Centre

Para pencari suaka itu mengaku sudah hampir empat bulan menunggu kepastian tempat tinggal dan negara yang akan didatangi. Omid, 15 tahun, salah seorang pengungsi, mengatakan sangat ingin pemerintah Indonesia segera memberikan kepastian, setidaknya untuk tempat tinggal. "Kami orang miskin, negara kami sedang perang, tidak ada lagi tempat tinggal," ujarnya.

Saefullah pun menjelaskan alasan pencari suaka pindah dari Kalideres ke trotoar Kebon Sirih karena tidak adanya ketersediaan makanan di posko pengungsian Kalideres. Ia mengatakan Pemprov DKI siap membantu memberi bantuan tempat, jika UNHCR bersurat ke Pemprov. "Nanti kalau memang UNHCR kesulitan dalam mencari tempat (pengungsian), ya UNHCR harus bikin surat ke Pemprov DKI, kan ini kan bukan persoalan sederhana. Ini bukan persoalan warga DKI," ujarnya.

Berita terkait

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

6 jam lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

14 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Alasan Kemenlu Imbau WNI Tunda Rencana Perjalanan ke Iran dan Israel

14 hari lalu

Alasan Kemenlu Imbau WNI Tunda Rencana Perjalanan ke Iran dan Israel

Kemenlu mengimbau WNI yang berencana untuk bepergian ke Iran dan Israel untuk menunda rencana perjalanan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri RI Imbau WNI untuk Tunda Perjalanan ke Iran atau Israel

15 hari lalu

Kementerian Luar Negeri RI Imbau WNI untuk Tunda Perjalanan ke Iran atau Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengimbau warga negara Indonesia (WNI) untuk menunda perjalanan ke Iran maupun Israel jika tidak mendesak.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

16 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

22 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

23 hari lalu

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi tersebut berasal dari 78 kepala keluarga.

Baca Selengkapnya

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

27 hari lalu

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan

Baca Selengkapnya

Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

29 hari lalu

Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

Pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dilaporkan akan berlanjut di Kairo, Mesir.

Baca Selengkapnya

442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari

41 hari lalu

442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari

Banjir merendam 8 kecamatan di Jepara. Air terus menggenang akibat hujan berkepanjangan sejak 13 Maret 2024.

Baca Selengkapnya