Begini Kondisi Park and Ride MRT Lebak Bulus yang Dikritik YLKI

Reporter

Imam Hamdi

Jumat, 12 Juli 2019 12:05 WIB

Lahan park and ride Stasiun MRT Lebak Bulus masih bergelombang dan belum diaspal, Jumat, 12 Juli 2019. TEMPO/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Indonesia menilai pengelolaan park and ride Stasiun MRT Lebak Bulus masih semrawut.

"Masih dikelola seadanya. Tak ada unsur kenyamanan dan rasa aman bagi konsumen, walau bayar Rp 5 ribu (untuk mobil)," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi melalui keterangan tertulisnya, Kamis, 11 Juli 2019.

Tulus melihat pengelolaan park and ride belum baik dan justru terlihat kumuh. Bahkan, di dalam park and ride dijadikan tepat jualan dan ada toilet berbayar yang dikelola seadanya.

Baca: DKI Belum Sediakan Shuttle Bus di Park And Ride MRT Lebak Bulus

Selain itu, jarak park and ride dengan stasiun MRT Lebak Bulus terlalu jauh sekitar 1,5 kilometer. Menurut dia, jarak tersebut termasuk jauh bagi orang yang malas berjalan kaki dan hal terseut berpotensi membuat warga enggan menggunakan MRT.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, Tulus melihat lokasi parkir pengendara juga harus menyeberangi jalan utama yang menikung, dari arah Pondok Indah dan TB. Simatupang. "Tragisnya, untuk menyeberang sama sekali tidak disediakan JPO, zebra cross atau sejenisnya, dan petugas yang membantu menyeberangkan pejalan kaki," ujarnya. Tak adanya fasilitas penyeberangan sangat membahayakan masyarakat yang menggunakan MRT dan Transjakarta.

Saat Tulus menyusuri park and ride hingga stasiun MRT, sepanjang jalan yang dilalui juga tidak dilengkapi dengan canopy untuk melindungi calon konsumen dari panas terik matahari, polusi udara, dan risiko hujan deras. "Aneh bin ajaib," ujarnya.

Toilet berbayar di dalam park and ride Stasiun MRT Lebak Bulus bersebelahan dengan kandang ayam, Jumat, 12 Juli 2019. TEMPO/Imam Hamdi

Setelah sampai di stasiun MRT Lebak Bulus pun Tulus masih disuguhkan pemandangan manajemen MRT yang tapak kewalahan dalam penjualan tiket saat jam sibuk dan padat penumpang. "Saat itu saya dan konsumen lain harus antri satu jam untuk mendapatkan tiket," kata Tulus yang menumpang MRT pada Ahad, 7 Juli lalu.

Tulus juga melihat kondisi sebelum ruang tunggu stasiun yang semrawut, kumuh dan kotor. Tampak dengan jelas managemen MRT masih panik saat terjadi lonjakan penumpang. "Ironisnya tidak ada petugas yang mengarahkan. Penumpang pun tampak bingung saat akan refund untuk tiket single trip," kata dia.

YLKI meminta Pemprov DKI maupun managemen MRT Jakarta segera memperbaiki area park and ride dan fasilitas pendukung di sekitar Stasiun MRT. "Janganlah MRT yang merupakan infrastruktur modern dan canggih itu dikelola dengan mentalitas tradisional dan konvensional," kata dia.

Salah seorang pengguna park and ride dan MRT Jakarta dari Stasiun Lebak Bulus, Aditya Gunawan, mengatakan untuk jarak park and ride memang cukup jauh. "Tapi bagi saya ini masih terjangkau," ujarnya.

Baca: Park and Ride Bakal Dibangun di 5 Titik Perbatasan DKI

Sedangkan untuk fasilitas park and ride yang disediakan, kata Aditya, kondisinya memang masih perlu perbaikan menyeluruh. Sebab, park and ride masih terlihat dibangun seadanya. "Bahkan, sampai sekarang belum rata dan ada pengaspalan lahan parkirnya," kata dia.

Menurut Aditya, sejauh ini keberadaan park and ride sangat membantunya dalam memarkir motornya. Bahkan, biaya untuk menitipkannya pun sangat murah Rp 2 ribu sekali masuk. "Dari pagi sampai malam tarifnya tidak bertambah," ujarnya.

Namun, kata Aditya, tarif yang murah juga jangan terlihat murahan karena parkiran ini dikelola oleh pemerintah. "Harapan saya bisa ada perbaikan biar hujan tidak becek," kata dia.

Dari pantauan Tempo, hampir seluruh lahan park and ride masih bergelombang dan belum ada pengaspalan. Selain itu, hampir seluruh hamparan lahan parkir terdapat pasir dan krikil. Tata letak parkir pun berantakan dan tidak ada marka untuk mengarahkan motor dan mobil agar berada dalam barisan parkir yang teratur.

Berita terkait

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

2 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

4 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

4 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

4 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

5 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

50 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

50 hari lalu

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno menilai kebijakan pembatasan pembelian BBM subsidi seperti Pertalite ini akan memukul daya beli konsumen.

Baca Selengkapnya

Konser Ed Sheeran Pindah dari GBK ke JIS H-2 Minggu, Penggemar Mengadu ke YLKI

17 Februari 2024

Konser Ed Sheeran Pindah dari GBK ke JIS H-2 Minggu, Penggemar Mengadu ke YLKI

Sejumlah pembeli tiket konser Ed Sheeran di Jakarta kecewa dan minta refund ke promotor karena lokasinya tidak sesuai dengan yang dijanjikan di awal.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kerugian Kemacetan Jabodetabek Rp 100 Triliun, YLKI: Batasi Kendaraan Pribadi

5 Februari 2024

Jokowi Sebut Kerugian Kemacetan Jabodetabek Rp 100 Triliun, YLKI: Batasi Kendaraan Pribadi

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tanggapi pernyataan Jokowi dan menyarankan pemerintah batasi kepemilikan kendaraan pribadi.

Baca Selengkapnya