Kerusuhan 22 Mei, Sopir Ojol Diduga Korban Salah Tangkap Brimob

Reporter

Imam Hamdi

Jumat, 19 Juli 2019 05:34 WIB

Polisi membuat barikade saat terjadi bentrok dengan pendemo rusuh di Jalan KS Tubun, Jakarta, Rabu 22 Mei 2019. Diduga massa tersebut merupakan massa yang sama yang dipukul mundur dari kerusuhan yang terjadi di asrama Brimob. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pengemudi ojek online Aria Rahardian alias Iyo berada di antara tersangka kerusuhan 22 Mei 2019 yang hingga kini masih ditahan polisi. Iyo diduga korban salah tangkap aparat Brimob saat menyisir Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 23 Mei lalu.

"Kabarnya masih ditahan. Sebab, belum mangkal lagi," kata salah seorang pengemudi ojek online yang biasa mangkal bersama Iyo di Jalan Kampung Bali XVII saat ditemui pada Selasa, 16 Juli 2019.

Pria yang enggan disebutkan namanya itu menuturkan pernah ingin menjenguk Iyo di Rutan Polda Metro Jaya, tetapi polisi melarangnya. Hingga saat ini, ia belum mengetahui lagi keadaan Iyo.

Menurut dia, Iyo merupakan korban salah tangkap anggota Brimob di Kampung Bali. Saat itu, puluhan anggota Brimob menyisir sejumlah gang dan menemukan Iyo. Temannya itu ditangkap dekat pangkalan ojek online karena dia tidur di sana.

"Dia ditangkap karena dianggap ngumpet. Siapa orang yang tidak takut pas Brimob melakukan sweeping," ujarnya. "Lagian dia tidur di pangkalan ojek online itu."

Advertising
Advertising

Kabar Iyo belum dibebaskan dibenarkan saudara dekatnya. Pria yang juga tidak mau disebutkan namanya ini menjelaskan sempat membesuk Iyo di Rutan Polda Metro Jaya di hari kedua lebaran lalu.

"Setelah itu kami ingin menjenguk Iyo sulit dan belum bisa lagi sampai sekarang," katanya.

Ia menuturkan Iyo mendapat luka cukup parah di bagian kepala diduga akibat perlakuan aparat Brimob saat penangkapan. Luka itu telah mengering, tapi bekasnya masih terlihat di hari lebaran itu. "Lukanya sudah membaik, tapi pas saya temui Iyo masih terlihat trauma," ujarnya.

Lembaga Komnas HAM dan Amnesty International Indonesia belum lama ini menyatakan apa yang terjadi di Kampung Bali adalah pelanggaran HAM. Polri menanggapinya dengan mengumumkan telah memberi sanksi terhadap beberapa anggota Brimob pelaku pengeroyokan di Kampung Bali.

Hanya selama ini pemberitaan lebih menyorot korban Markus Ali, atau yang diaku polisi Andri Bibir, yang videonya viral. Sejumlah warga Kampung Bali mengakui Brimob salah tangkap beberapa pemuda di kampung itu.

Berita terkait

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

14 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Mabes Polri: Penyelesaian Berjalan Baik

Mabes Polri bungkam untuk penjelasan berikutnya perihal proses hukum terhadap anggota Brimob yang terlibat bentrok.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

14 hari lalu

Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

Pasca-bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong, diketahui sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia, konflik serupa pernah terjadi.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

14 hari lalu

Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

15 hari lalu

Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

15 hari lalu

Top 3 Hukum: Admin Akun IG Ikut Jadi Tersangka Kasus Perselingkuhan Anggota TNI, Bentrok Brimob - TNI AL Dinilai Memalukan

Admin akun Instagram @ayoberanilaporkan6 ikut terseret dalam kasus dugaan perselingkuhan anggota TNI di Polres Denpasar.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Kasus Pungli di Rutan KPK, Bekas Karutan Achmad Fauzi Ajukan Praperadilan

16 hari lalu

Jadi Tersangka Kasus Pungli di Rutan KPK, Bekas Karutan Achmad Fauzi Ajukan Praperadilan

Tersangka pungli di Rutan KPK, Achmad Fauzi ditahan di Rutan Polda Metro Jaya untuk menjaga netralitas karena mampu mempengaruhi pegawai lain.

Baca Selengkapnya

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

16 hari lalu

Bentrok Brimob-TNI AL di Papua Dinilai Memalukan, Kompolnas: Jiwa Korsa yang Kebablasan

Kompolnas menyebut bentrokan antara anggota Brimob dan TNI AL di Sorong, Papua Barat, peristiwa yang memalukan

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

16 hari lalu

Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

16 hari lalu

Anggota Komisi I DPR Minta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong Diselidiki

Diduga kuat terjadi salah paham antara anggota Brimob dan Pomal TNI AL di Pelabuhan laut Sorong, Ahad lalu.

Baca Selengkapnya