Orang Tua Murid Protes Maraknya Pungutan Di Sekolah

Reporter

Editor

Jumat, 9 Mei 2008 13:46 WIB

TEMPO Interaktif, Tangerang:Ratusan orang tua wali murid Sekolah Dasar Panunggan 10 menyerbu sekolah yang berlokasi di Jalan Rasuna Said, Kelurahan Panunggan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang itu, Jum'at (9/5).Mereka memprotes banyaknya iuran dan kutipan dari yang dibebankan kepada anak-anak mereka. "Iuran dan berbagai kutipan dana lainnya sangat memberatkan kami," ujar Eddy A Effendi salah seorang wali murid yang ikut aksi.Menurut Eddy, aneka iuran keluar begitu saja tanpa meminta persetujuan dari para orang tua. "Kalaupun ada komite sekolah, kami tidak pernah dilibatkan," katanya. Sehingga keputusan yang diambil pihak sekolah selalu sebelah pihak. Kebijakan yang diberlakukan itu pun tidak tersosialisasi dengan baik.Pungutan-pungutan tersebut, meliputi pungutan uang tabloid Rp 25 ribu, uang les Sempoa, Matematika, Bahasa Inggris sebesar Rp 35 ribu per bulan setiap siswa, seragam drumband, uang toilet, uang komite, uang bangunan, uang buku. Jika dihitung setiap siswa harus membayar total iuran sebesar Rp 150 ribu.Hingga Jum'at siang orang tua murid tetap berkumpul di halaman sekolah dan menunggu kepala sekolah keluar. "Kepala sekolah belum mau memberi keterangan tunggu situasi mereda dulu," ujar Tanti Yuliasih, bendahara sekolah itu.Tanti membantah jika pungutan-pungutan tersebut tidak melibatkan para orang tua. "Semuanya berdasarkan keputusan bersama para orang tua melalui komite sekolah," katanya. Sekolah, kata dia, hanya melaksanakan dan merealisasikan keputusan itu.Joniansyah

Berita terkait

Tokopedia Luncurkan Layanan Bayar SPP Lewat Warung Mitra Tokopedia

18 Februari 2022

Tokopedia Luncurkan Layanan Bayar SPP Lewat Warung Mitra Tokopedia

Masyarakat bisa membayar biaya pendidikan atau SPP melalui warung atau toko terdekat yang ada di ekosistem Mitra Tokopedia.

Baca Selengkapnya

Gubernur Ridwan Kamil Akan Gratiskan SPP SMA/SMK di Jawa Barat

18 Juni 2019

Gubernur Ridwan Kamil Akan Gratiskan SPP SMA/SMK di Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, sedang menyiapkan program menggratiskan pembayaran SPP untuk SMA/SMK.

Baca Selengkapnya

Rahmat Effendi: SPP SMA Negeri di Bekasi Lebih Mahal dari Swasta

8 Agustus 2017

Rahmat Effendi: SPP SMA Negeri di Bekasi Lebih Mahal dari Swasta

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengungkapkan biaya SPP siswa SMA/SMK negeri di wilayahnya menjadi lebih mahal dari sekolah swasta.

Baca Selengkapnya

Awalnya Gratis, SMA 17 Surabaya Sanksi Siswa Tak Bayar SPP  

22 Januari 2017

Awalnya Gratis, SMA 17 Surabaya Sanksi Siswa Tak Bayar SPP  

"Kami sudah mengingatkan kepala sekolah mencabut sanksinya. Sudah enggak zaman ada sanksi-sanksi begitu," ujar dia.

Baca Selengkapnya

Orang Tua Siswa SD Adukan 'Uang Pagar' ke DPRD  

17 Februari 2015

Orang Tua Siswa SD Adukan 'Uang Pagar' ke DPRD  

Setiap siswa dipungut iuran pembangunan pagar sekolah sebesar Rp 250 ribu.

Baca Selengkapnya

Duh, Malu Belum Iuran Rp 10 Ribu, Siswa Tenggak Racun

14 Februari 2015

Duh, Malu Belum Iuran Rp 10 Ribu, Siswa Tenggak Racun

Sang ibu, 47 tahun, yang mendampingi, mengaku tidak menyangka anaknya akan berbuat nekat.

Baca Selengkapnya

Aliansi Orang Tua: Batalkan Iuran di Sekolah  

26 September 2011

Aliansi Orang Tua: Batalkan Iuran di Sekolah  

"Pungutannya, kan, tidak resmi. Dinas itu jangan lepas kontrol."

Baca Selengkapnya

Uang Masuk SMU 68 Mencapai Rp 35 Juta  

14 Juli 2010

Uang Masuk SMU 68 Mencapai Rp 35 Juta  

Kepala Sekolah SMA Negeri 68 Pono Fadlullah mengakui jika uang masuk sekolah yang dipimpinnya lebih mahal ketimbang sekolah negeri lainnya.

Baca Selengkapnya

Masih Ada Pungutan di Sekolah

10 Juli 2010

Masih Ada Pungutan di Sekolah

Pungutan ini diambil dari para siswa yang baru saja naik kelas.

Baca Selengkapnya

Kayong Utara Gratiskan Sekolah Hingga SMA

28 Mei 2010

Kayong Utara Gratiskan Sekolah Hingga SMA

Mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah, di Kayong ini kita gratiskan. Mulai dari uang masuk, SPP, buku dan baju seragam sekolah semua disubsidi. Sumber daya manusia (SDM) di Kayong cukup memprihatinkan,, kata Bupati Kabupaten Kayong Utara kepada Tempo, Jumat (28/5).

Baca Selengkapnya